BANDUNG, KJ – Atas rencana Pemerintah Propinsi Jawa Barat yang akan segera melaunching Tim Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoax, DPRD Jawa Barat menilai jika Tim Saber Hoax tidak ideal dibentuk di Jawa Barat karena beberapa alasan. DPRD lebih menyarankan pemerintah harus lebih berpikir pada program kesejahteraan masyarakat.
“Saya harap pemprov bisa lebih mengedepankan program-program kesejahteraan rakyatnya, agar masyarakat bisa menikmati pembangunan dan peningkatan ekonomi,” ujarnya Syahrir Minggu (2/12).
Menurut Syahrir, sebetulnya masyarakat sudah bisa menilai berita dan cenderung lebih kritis terhadap berita yang beredar di media, sehingga kurang efektif jika rencana tim saber hoax benar dibentuk. Masyarakat Jawa Barat, lanjutnya, memiliki inisiatif yang tinggi untuk menyaring informasi. Tatkala menerima isu yang diragukan kebenarannya, tak serta merta percaya begitu saja.
“Saya rasa di Jabar tidak berlaku berita hoaks, karena rakyat Jabar sudah bisa melihat mana yang benar atau salah. Karena saat ini masyarakat lebih berkepedulian yang sangat tinggi terhadap suatu isu-isu yang tidak benar,” pungkasnya.
Meskipun dinilai tidak efektif oleh legislatif, Pemprov Jabar tetap akan melaunching tim Jabar sapu bersih (saber) Hoax, tim ini rencananya akan diresmikan Jumat 7 Desember 2018.
Kepala Diskominfo Jawa Barat, Hening Widyatmoko mengatakan tim Jabar Saber Hoax dibentuk sesuai dengan instruksi Gubernur. Tugas dari tim adalah memantau, mendeteksi dan mengedukasi masyarakat.
“Insya allah launchingnya tanggal 7 Desember bertempat di Gedung Sate. Dalam hal ini untuk menangkal berita yang dipalsukan alias hoaks yang terjadi di internet oleh pelaku dan korban yang berdomisili di wilayah Jawa Barat,” kata Hening, Senin (3/2).
Menurut Hening, tim ini terbentuk dan merupakan tugas Diskominfo Jabar. Dimana akan dilaksanakan oleh personil internal ASN Diskominfo dan Non ASN.
Selain itu, lanjut dia, akan melibatkan pihak lain, seperti Biro Humas Pemprov Jabar, Biro Hukum Pemprov Jabar, Kesbangpol, Disdik Jabar, Penasihat Hukum dan petugas penghubung dari Polda Jabar.
“Tugas utamanya, memantau, klarifikasi, diseminasi berita Hoaks dengan tagline ‘Independen, Akurat, Cepat,” ucap dia. (AS)