Pentingnya Pendidikan Agama bagi Anak Usia Dini

Opini

Zaman berkembang begiru pesat, kini teknologi bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dijangkau. Teknologi bukan lagi makanan untuk orang-orang intektualis.

Teknologi dengan mudah menjamah seluruh tempat. Bahkan dipedesaan sekaligus teknologi sudah menjadi sesuatu yang umum, contohnya adalah internet. Dibuktikan dengan banyaknya warnet (warung internet) yang dapat dijumpai dibanyak tempat. Jalanan pedesaan pun kini telah dapat ditemui adanya warnet. Internet dapat dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, dari berbagai status sosial hingga berbagai umur. Dari anak-anak hingga dewasa. Internet sendiri menyediakan situs-situs atau game yang digemari oleh masyarakat.

Salah satu situs yang paling marak dewasa ini adalah facebook. Siapa yang tak punya facebook zaman sekarang ??? bisa dipastikan sebagian besar masyarakat mempunyai akun di facebook. Contoh teknologi yang marak berikutnya adalah HP (telepon genggam). HP bukan lagi menjadi kebutuhan tersier namun telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia selain sandang, pangan, dan papan adalah pulsa. Dari anak-anak hingga orang tua mempunyai HP. Ironisnya disini adalah anak-anak usia dini, contoh kelas 4 SD atau kira-kira berumur 9 tahun. Dapat dilihat anak-anak pada umur dini tersebut sudah memegang HP ditangannya dan sudah masuk dunia online.

Banyak warnet yang didalamnya dapat ditemukan anak-anak berseragam merah putih ataupun biru putih yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar bermain game online seperti PB (Point Blank). Bahkan ketika saya melakukan riset ke beberapa kelompok bermain anak-anak, saya menemukan hal yang lebih ironis bagi negeri ini. Bagaimana bisa anak usia 9 tahun memegang HP pribadi yang didalamnya terdapat banyak video porno. Bahkan untuk anak sekolah menengahpun video tersebut harusnya tidak jado tontonan, apalagi untuk anak yang baru duduk di bangku kelas 4 SD. Disinilah peran orang tua terhadap perkembangan anak-anak sangat diperlukan. Salah satu hal yang harus diberikan pada anak usia dini adalah pendidikan agama.

Dengan pendidikan agama sejak dini yang matang, dapat membantu perkembangan anak terutama dalam hal sikap dan tingkah laku. Pelajaran agaman harusnya diberikan dalam jumlah banyak untuk kurikulum anak usia dini. Pelajaran agama jangan dianggap enteng, karena dengan pengetahuan agama yang kuatlah anak dapat menyaring mana yang benar dan mana yang salah dalam proses pertumbuhannya sesuai dengan ajaran agama yang diterima dan dipelajarinya.

Pelajaran agama yang kuat harusnya diberikan secara serentak bukan hanya pada Madrasah Ibtidaiyah, melainkan juga Sekolah Dasar Negeri. Ini dimaksudkan untuk memberi bekal pada anak-anak usia dini. Karena pada usia dinilah kepribadian seorang anak itu dibentuk. Keprihatinan terlihat pada negeri ini saat kita membahas tentang pendidikan agama anak usia dini. Karna pendidikan agama untuk anak usia dini dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Ada orang tua yang terkadang menganggap pelajaran umum sudah cukup untuk diberikan dan dijadikan bekal bagi anak-anak mereka dalam menjalani kehidupan.

Namun, itu merupakan asumsi yang salah. Kepedulian terhadap peningkatan pendidikan agama anak usia dini sangatlah memprihatinkan. Peran orang tua sangat besar dalam membentuk kepribadian seorang anak. Orang tua harus memberikan pengarahan yang positif pada anak-anaknya. Orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan sikap pada anak-anaknya.

Dengan memberikan pendidikan agama untuk anak usia dini, dapat mendorong pembentukan sikap yang sesuai dengan ajaran agama. Pendidikan agama usia dini juga sangat penting untuk menyeimbangkan pengetahuan anak. Kita tidak akan lepas dariperkembangan teknologi. Namun, menjadi sesuatu yang negatif jika kita terlalu terpaku pada teknologi sehingga hal-hal baik positif maupun negatif kita terima dengan begitu saja. Pendidikan agama menjadi penyeimbang yang membantu kita dalam menyaring perkembangan teknologi yang ada, memanfaatkan hal yang positif dan mengenyampingkan hal negatif dari teknologi tersebut. Itulah hasil yang diharapkan dari pendidikan agama yang dimulai sejak usia dini. Teknologi dapat menjadi sesuatu yang membahayakan kita jika kita tidak dapat mengendalikannya. Dengan pendidikan agama usia dini, juga diharapkan membuat kita dapat mengendalikan teknologi tersebut bukan dikendalikan oleh teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *