BANDUNG KJ – Pembangunan TPPAS Legok Nangka, mulai dikaji oleh BPLHD Jabar tahun 2005, dengan luas 94,6 Ha. Pada tahun 2009 (APBD Jabar) mengucurkan dana sekitar Rp 150 miliar, mayoritas untuk pembebasan lahan. Di tahun 2015 (APBD Jabar) sebesar Rp 3 miliar untuk pemagaran dan tahun 2016 Rp 1 miliar.
Sedangkan untuk Pembangunan fisiknya baru dimulai tahun 2014 lalu oleh Hutama Karya berupa jalan sepanjang sekitar 1,4 km. APBN berupa jalan sekitar Rp 136 miliar (multiyears). Memang masih ada yang belum tersambung sepanjang 200 m lebar 88 m. Ini membutuhkan sekitar Rp 17 miliar.
Demikian hal itu dipaparkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady kepada wartawan di Bandung kemarin. Lebih lanjut Daddy mengatakan, untuk kebutuhan pembebasan lahan seluas 2 ha sudah disediakan anggaran sebesar Rp.2 miliar (APBD Jabar).
“Belum lagi untuk investasi mesin dan bangunan sebesar Rp.600 miliar. Itu pun jika produk akhirnya RDF atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk penerapan metode waste to energy. Memang biaya di Legok Nangka (infrastruktur dasar) dibantu APBN dan LKPP untuk studi teknologi yang paling memungkinakan diterapkan dan FS tipping fee,” ujarnya. (AS)