BANDUNG KJ – Secara keseluruhan kemantapan jalan yang dikelola pemerintah provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sampai pada angka 97 Persen, hanya dua lokasi yang agak keras untuk kondisi itu yakni Lapen yang ada di Bungbulang tapi hampir rampung dikerjakan, dan kedua yang ke arah Ciseeng perbatasan Tangerang rusaknya bisa dipahami jalan dengan sistem aspal tetapi yang lewat kendaraan dengan tonase 40 ton, ya bubarlah itu.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Drs. H Daddy Rohanady kepada wartawan di ruang kerja Komisi IV DPRD jabar Jl. Diponegoro 27 Bandung kemarin.
Sementara dari hasil peninjauannya pelaksanaan APBD TA 2015 di Kabupaten Karawang yang memiliki 3 ruas jalan yang dikelola pemprov Jabar. Daddy mengatakan “Karawang yang memiliki 3 ruas jalan provinsi dengan total panjang 49.190 km meliputi ruas Tanjungpura-Batujaya (35,860 km), jl. Proklamasi 1,60 Km yang merupakan sambungan jalan pertama, ketiga Kesambi batas karawang ke arah Curug dengan panjang 11.7 km.
Yang 11.7 km itu telah kita pantau sebagai evaluasi pekerjaan 2015, dari lapangan panjang yang dikerjakan 1.5 km betonisasi, spek awal betonisasi seluruh ruas jalan, pada kenyataan hanya 400 meter yang disetujui masyarakat untuk dibeton, sisanya masyarakat di 2 RW di 2 kelurahan berbeda, menolak betonisasi dengan betonisasi jalan akan naik 30 cm berdebu dan masyarakat berpikir rumah mereka akan terendam air, karena jalan menjadi klebih tinggi, untuk hal ini catatan hitam putihnya dipegang oleh SUP di balai III, yang sisanya jadi hotmix.
Permasalahan sebenarnya bukan pada jalan tetapi drainase jalan kita yang kecil untuk jalan 6 meter drainasenya hanya 0,5 m kecil, gak mampu menampung air dari lingkungan. Drainase yng ada sebenarnya untuk menampung dari badan jalan saja, kalau dipaksa juga untuk lingkungan air pasti masuk rumah. Itu yang jadi penolakan warga jadilah ada silpa.
Kondisi di kab Karawang yang Cuma 3 ruas Jalan provinsi dengan panjang 49 km kondisi eksistingnya relatif lebih baik mantapnya diatas 95 persen. (AS)