Usman Sayogi Siap Mengundurkan Diri

Bandung Raya

KAB. BANDUNG, KJ – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung, Drs Usman Sayogi menegaskan, dirinya siap mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini berkaitan dengan pencalonan dirinya sebagai Wakil Bupati Bandung 2020 – 2024.

“Saya siap.kengundurkan diri sebagai Aparat Sipil Negara (ASN),” jelasnya pada wartawan saat jumpa pers, di Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dberitakan sebelumnya, Minggu (12/7) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menetapkan pasangan Hj.Kurnia Agustina Dadang M Naser dengan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapebda) Kabupaten Bandung Drs. Drs. Usman Sayogi JB sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung untuk maju pada Pemilihan umum kepala daerah.(Pemilukada) 2020.

Menurut Usman penetapan itu sifatnya rekomendasi untuk didaftarkan ke KPUD mengikuti Pemilukada pada Desember nanti. Dia mengapresiasi, rekomendasi DPP Golkar dalam pencalonan dirinya sebaga calon wakil bupati.

“Saya menganggap ini sebagai bentuk apresiasi masyarakat atas kinerja pribadi saya dan itu harus dihargai. Penetapan tersebut betul-betul kepercayaan Partai Golkar,” ucapnya.

Yang jelas, menurut Usman, Keputusan DPP Partai Golkar No. SKEP – 89/DPP Wakil Bupati Kab. Bandung masih sebatas tawaran dan belum ada komitmen. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjelang pendaftaran calon di KPU masih ada perubahan nama.

“Termasuk nama saya, karena ini masih bersipat tawaran, baru rekomendasi, belum ada komitmen. Dan itu hak politik saya dan harus ada komunikasi dengan masyarakat yang mengapresiasi saya untuk maju,” ucapnya.

Terkait kehadiranya di DPP Golkar, Usman menegaskan, sebagai ASN syah saja dirinya menghadiri undangan Partai Golkar. Tapi saat itu, tidak serta merta mendaftarkan atau mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati, itu betul-betul kepercayaan Partai Golkar.

Bahkan ujarnya, tidak menutup kemungkinan bila ada partai lain mengundangnya, bisa saja hadir. ” Karena peluangnya masih terbuka, apalagi dengan Golkar yang sementara ini masih penjajakan untuk berkoalisi dengan Gerindra dan PKB,”ujarnya.

Kesiapan mendapingi Hj Kurnia Agustina Dadang Naser, menurut Usman, hal itu sudah disampaikan kepada pimpinan (Bupati Bandung,red) sebagai atasan dirinya. “Saya sudah menyampaikan, kalau masih ada orang lain yang pantas mendapingi Bu Nia, biasa dipanggil, tidak keberatan sekarang juga saya merelakan. Bahkan saya telah wanti-wanti kepada pimpinan agar matang-matang untuk meminang atau memberikan kepercayaan jangan sampai kehadiaran saya menjadi beban politik. Tapi kalau pilihanya itu kepada saya, sikap politik saya, harus memilih siap,” ucapnya.

Mengenai respon keluarga, mantan Kasat Pol PP Kabupaten Bandung ini mengaku, keluarga awalnya tidak merespon. “Ini tidak direkayasa, setelah diyakinkan bahwa ini kepercayaan, ini perjuangan, ini panggilan. Dimanapun saya ditugaskan di Bapenda atau Satpol PP, itu pengabdian. Dan akhirnya setelah dipikir matang-matang mereka menerima,” katanya.

Usman mengaku, awalnya sempat kaget atas SK DPP Golkar sebagai calon wakil bupati. “Sebelumnya pernah ada yang datang untuk minta dukungan bila saya tidak maju, saya bilang saya tidak akan maju. Tapi perjalanan sekarang terbuka, saya sudah mendapatkan dukungan dan sudah meminta izin orang tua,” terangnya. (De)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *