Raker Komisi V dan Disdik Jabar Sepakati Bentuk Tim Investigasi

Pendidikan
BANDUNG, KJ – Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPRD Jabar dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar disepakati akan membentuk tim investigasi kebocoran soal dan jawaban USBN yang di ketuai Kepala Cabang Dinas Wilayah VII yang beranggotakan unsur dewan pendidikan, MKKS, MK3S, MGM fisika/ sejarah dengan masa kerja selama seminggu.

Acara raker tersebut dihadiri Kapala Disdik Jabar, Kantor Cabang Dinas Wilayah Jabar, Dewan Pendidikan Jabar, Perwakilan Kantor KanwilDepag Jabar, Forum Aksi Guru Independen (FAGI), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika dan Sejarah serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

“Besok kita keluarkan surat tugas Tim Investigasinya, tingkat kebocoran ini banyak terjadi di Kota Bandung, maka tim akan bekerja fokus di Kota Bandung. Nanti, hasil investigasi akan direkomendasi ke Disdik Jabar dan Komisi V DPRD Jabar,” terang Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi kepada wartawan usai rapat di Gedung DPRD Jabar, kemarin.

Ditegaskannya, pada intinya Disdik Jabar sangat mendorong Tim Investigasi untuk dapat bekerja maksimal dan optimal agar hasilnya juga maksimal.

Namun, lanjutnya, bila hasil investigasi ditemukan ada tindak pidana, pihaknya mendorong untuk dilaporkan kepada aparat penegak hukum, baik itu kepolisian maupun kejaksaan. Dan ia belum bisa memastikan dugaan adanya keterlibatan dari pihak Bimbingan Belajat (Bimbel).

“Itu kan baru dugaan, soal benar tidaknya, kita tunggu saja hasil kerja tim investigasi,” ujar Hadadi menanggapi dugaan keterlibatan pihak Bimbel dalam kebocoran soal dan jawaban.

Sementara itu, Kapala KCD Wilayah VII, Husein menjelaskan alur pendistribusian soal dan kunci jawaban USBN, dari Disdik Jabar dikirim ke KCD wilayah I s/d 13 dalam bentuk shopcopy ( Flasdisk) untuk selanjutnya diberikan ke MKKS dan diteruskan ke K3S masih dalam bentuk shopcopy (flasdisk).

“Namun, saat diberikan ke Kepala Sekolah yang bersangkutan sudah bentuk CD bukan lagi Flasdisk dan pihak Sekolah-lah yang menggandakan atau mencetaknya,” jelas husein.

Adapun dikatakan Ketua FAGI, Iwan Hermawan informasi kebocoran soal dan kunci jawaban USBN SLTA 2018 di Jabar, didapatnya dari media sosial.

“Informasi yang masuk ke FAGI, kita tindak lanjuti dengan mencari keberanannya dengan melakukan investigasi, dan kita kirim agen-agen untuk berupaya masuk ke WA Group “Serba Serbi USBN”, dan “Group LINE”. Hasilnya memang benar ditemukan kebocoran. Dalam WAG dan Group Line tersebut, cukup jelas ini pembicaraanya tentang soal dan kunci jawaban USBN,” ujarnya.

 

Ditegaskannya, FAGI siap membantu dan memberikan data hasil investigasi FAGI, jika aparat kepolisian meminta, untuk membongkor siapa sebenarnya yang membocorkan USBN. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *