Pemkab Bandung Tengah Merintis Hutan Tematik Nusantara

Bandung Raya

KAB. BANDUNG, KJ – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tengah merintis hutan tematik nusantara. Hal itu diungkapkan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser usai melakukan giat penanaman pohon dalam rangka Gerakan Bulan Menanam.

Kegiatan tersebut berlangsung di seputar Sarana Olah Raga (SOR) si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin, kemarin.

“Nantinya di sini akan ditanam tanaman-tanaman unggulan dari seluruh provinsi di Indonesia, juga tanaman yang biasa kita lihat di negara lain,” ungkapnya.

Hutan tematik dibuat dengan konsep arboretum, yakni tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Pada kesempatan itu, Dadang menanam pohon matoa, tanaman yang tumbuh di daerah Papua, Sulawesi dan Maluku.

“Konsepnya adalah taman edukasi arboretum, sedangkan rencana lanskapnya berbentuk daun. Selain matoa, akan ditanam juga gaharu, mesoyi, dan jenis-jenis tanaman langka lainnya. Saya harapkan, ke depan bisa jadi taman yang besar seperti di Singapura. Jadi bisa melengkapi wisata olahraga yang sudah ada,” jelasnya.

Dari sekitar 70 hektar, 28 hektar dintaranya atau 40% kawasan SOR Si Jalak Harupat akan diisi bangunan. Sementara 60% nya digunakan ruang terbuka hijau dan akses jalan.

“Hari ini selain di SOR Si Jalak Harupat, bersama Perumda Tirta Raharja, kita juga tanam sebanyak 320 pohon buah-buahan di lahan kritis Sadu Soreang. Kita terus gelorakan bulan menanam, terutama dalam musim hujan seperti sekarang,” ujarnya.

Sedang Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah menambahkan, untuk pengadaan tanaman di hutan tematik, pihaknya telah melakukan upaya koordinasi dengan pengelola Kebun Raya Bogor dan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda. “Kami juga akan bersurat ke tiap provinsi, untuk dapat menyumbangkan tanaman-tanaman khasnya. Sehingga hutan ini nantinya bisa menjadi miniatur nusantara,” tambahnya.

Konsep arboretum ucapnya, merupakan bagian dari media edukasi. Selain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga menjadi media literasi lingkungan bagi generasi di masa mendatang.Di kawasan ini akan coba petakan wilayah Indonesia, yang terbagi dalam tujuh ekoregion. Di antaranya Ekoregion Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Ekoregion Papua. (Dent)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *