BANDUNG KJ – Menyoal pesan beruntun yang belakangan beredar melalui whatsapp yang menyebut bahwa kondisi dan situasi di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung tengah di lockdown, sangat disayangkan dan disesalkan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening, Sonny Salimi sebab hal itu tidaklah benar.
Adapun isi pesan berantai itu antara lain berbunyi: “Mohon hindari dulu ke sekitaran Jln. Badaksinga, utamanya kantor PDAM.. Sedang lockdown karena beberapa karyawan dan 3 Direksi terpapar covid 19. Satu diantara Direksi adalah: Direktur Air Minum: Adi Tytianto/Alumni Mesin ITB’99. Dinihari tadi meninggal positive covid 19. Nuhun…”.
Sonny dengan tegas menyatakan bahwa pelayanan kepada masyarakat pelanggan di PDAM Tirtawening tetap berjalan normal sebagaimana mestinya dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, kendati dibenarkannya ada sekira 15 pegawai PDAM Tirtawening yang terkonfirmasi Covid-19. Dan dari 15 orang tersebut, satu orang meninggal dunia yakni Direktur Air Minum, Aditytianto pada Selasa, 17 Nopember 2020.
“Terkait pelayanan, kita di Indonesia ini tidak mengenal namanya lockdown. Tapi sesuai perwal yang ada, kita tetap lakukan pelayanan dengan mempekerjakan atau melakukan proses bisnis ini oleh 50 persen karyawan kita. Pelayanan tidak ada yang terganggu,” jelas Sonny saat menggelar jumpa pers di Kantor PDAM Tirtawening Jalan Badaksinga No. 10 Bandung, Rabu (18/11/2020).
Diungkapkannya, berawal pada November lalu, salah seorang karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung mengalami sakit batuk dan pilek. Kemudian yang bersangkutan pun melakukan uji usap atau swab test, lalu hasilnya dinyatakan bahwa ia dinyatakan terpapar positif Covid-19.
“Didapati satu orang positif Covid-19 saat kegiatan diskusi atau FGD. Lalu seluruh peserta FGD yang berjumlah sebanyak 30 orang tersebut melakukan swab test. Hasilnya didapat sebanyak sembilan orang terpapar Covid-19. Untuk yang kontak erat, kita lakukan swab test, dan hasil swab test enam orang dinyatakan positif. Salah satunya Pak Aditytianto karena ada penyakit penyerta, yaitu diabetes,” ucapnya.
Sementara itu, atas meninggalnya Direktur Air Minum Adityatianto, dikatakan Sonny dirinya mewakili segenap jajaran direksi dan karyawan merasa terpukul dan begitu kehilangan sosok almarhum yang dikenal ramah itu.
“Rekan kita (Adityatianto) satu meninggal memang punya comorbid, dia punya diabetes yang kronis, kita doakan Khusnul khatimah, do’akan syahid,” ujar Sonny.
Dijelaskannya, untuk yang masih menjalani isolasi, Sonny menyebut notabene sudah sehat tinggal menunggu waktu isolasi selesai. Isolasi ada yang dilakukan secara mandiri ada juga sebagian isolasi dilakukan di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Jawa Barat di Kota Cimahi.
“Mayoritas yang terpapar berstatus orang tanpa gejala (OTG). Semua tinggal menunggu hasil isolasi, mungkin antara Tanggal 24-25 November sudah bekerja lagi karena saya cek tiap hari kondisinya baik terus, tidak tambah sakit,” tuturnya.
Seluruh pegawai yang mengikuti isolasi secara mandiri sesuai protokol kesehatan Covid-19, saat ini tinggal menunggu untuk kembali dapat bekerja. Saat ini, PDAM Tirtawening Kota Bandung pun memberlakukan work from home (WFH) dengan batas maksimal sebanyak 50 persen yang lima diantaranya bekerja di rumah secara permanen karena memiliki penyakit penyerta.
“Tetapi, pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung tetap berjalan normal dengan protokol kesehatan yang kita telah jalankan secara ketat. Petugas kita pun, kita berikan suplemen dan dibekali masker, dan kita terus ingatkan soal protokol kesehatan,” ucapnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, pihaknya pun membatasi kunjungan masyarakat. Para pelanggan yang akan mengajukan keluhan, kini difasilitasi secara online, meski pelayanan secara langsung tetap berjalan normal.
Konsisten Terapkan Prokes
PDAM Tirtawening Kota Bandung sejauh ini gencar dan konsisten melakukan upaya pencegahan atau preventif dalam menekan angka penularan virus Corona atau Covid-19. Pihaknya baik dalam segi pelayanan maupun kinerja antar karyawan tetap disiplin menerapkan standar protokol kesehatan (Prokes).
Diantaranya adalah dengan menerapkan Work From Home (WFH) untuk sekitar 50 persen dari total karyawan, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan kerja PDAM Tirtawening Kota Bandung.
Dipaparkan Sonny, sejak awal pandemi virus corona (Covid-19), pihaknya konsisten menerapkan protokol kesehatan. Adapun kebijakan WFH permanen ini diterapkan PDAM Tirtawening Kota Bandung hingga vaksin virus corona ditemukan di dunia.
“Saya juga sudah tandatangani SK agar karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung yang berusia di atas 50 tahun dan punya riwayat penyakit seperti diabetes dan darah tinggi, jalani WFH permanen sampai vaksin virus corona ditemukan,” jelasnya.
Disamping itu, PDAM Tirtawening Kota Bandung rutin memberikan vitamin kepada seluruh karyawannya sebagai upaya menjaga kebugaran. Serta sejumlah unit bilik disinfektan disediakan bagi karyawan yang tetap masuk kantor. Bilik disinfektan ini juga difungsikan sebagai upaya disinfeksi pelanggan dan tamu yang berkunjung ke PDAM Tirtawening Kota Bandung.
“Sudah empat bulan belakangan, kita rutin memberikan vitamin kepada seluruh karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Setiap bulan, setiap karyawan mendapat jatah 1 botol vitamin, sebagai upaya kita menjaga stamina dan kebugaran,” papar Sonny.
Bukan hanya itu, tempat cuci tangan dan hand sanitizer tersedia di setiap tempat pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Seluruh Karyawan, pelanggan, tamu, bisa dengan mudah menemukan tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
“Setiap orang yang akan masuk ke dalam gedung PDAM Tirtawening Kota Bandung, baik itu karyawan, pelanggan dan tamu, wajib diukur suhu tubuhnya,” ungkapnya. (AS)