KUNINGAN, KJ – Wartawan harus profesional, menaati kode etik jurnalistik, beretika dan jangan menyiarkan berita fitnah, atau berita hoax, serta “chek and rechek” dalam setiap pemberitaan.
Demikian ditegaskan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) H Hilman Hidayat pada acara Orientasi Kewartawanan & Keorganisasian (OKK) di Aula Gedung Bappeda Jl RE Martadinata Kuningan, kemarin.
OKK dibuka Bupati H Acep Purnama, dihadiri Wabup HM Ridho Suganda, Dandim Letkol Czi Karter Joy Lumi, Sekda Dr H Dian RY, Kabag Humas Polres, perwakilan DPRD dan SKPD.
Hulman mengatakan, pertumbuhan media di Indonesia cukup pesat. ‘Rilis’ Dewan Pers menyebutkan, saat ini ada 50.000 media, diantaranya termasuk wartawan yang juga merangkap sebagai pemilik. Sedangkan sebelum era IT jumlah media hanya 1.200 media. Hal ini pengaruh pesatnya perkembangan teknologi, digitalisasi dan era 4.0.
“Terima kasih kepada Bupati Kuningan yang telah membantu PWI dalam giat Uji Kompetensi Wartawan (UKW), namun para wartawan jangan mengurangi sosial kontrol, harus tetap solid dan professional”, tegasnya
OKK PWI bertajuk “Menjaga Marwah PWI Menuju Wartawan Beretika dan Bermartabat” diikuti 23 orang peserta, 18 orang wartawan Kuningan dan 5 orang peserta dari Tasiknalaya, Majalengka dan Subang.
Sementara itu, tampil sebagai pemateri /narasumber Ketua Bidang Advokasi PWI Jabar Agus Dinar, dengan materi Pedoman Penulisan Ramah Anak (PPRA), Direktur Ayo Bandung Rahim Asyik mnyampaikan materi ‘Prospek Jurnalis dan Media Digital”. Terakhir H Wawan Ruswana Sekjen PWI Jabar mewakili ketua bidang Organisasi, M Syafrin Zaini menguji wawasan peserta OKK dengan 60 pertanyaan seputar Jurnalistik. (Red)