BANDUNG, KJ – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyatakan jumlah partisipasi pemilih perempuan yang menggunakan hak pilih saat Pilkada 2018 meningkat. Sebanyak 10.848.556 perempuan menggunakan hak pilihnya. Sementara itu pengguna hak pilih laki-laki mencapai 9.780.168 orang.
Meningkatnya partisipasi pemilih perempuan di Pilkada Serentak Jawa Barat Tahun 2018 selain dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk, juga dipengaruhi oleh kepedulian berdemokrasi di kalangan perempuan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari kepada wartawan saat ditemui usai memimpin Rapat Paripurna, di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Selasa (4/7/2018).
“Pemilih di Jawa Barat didominasi oleh pemilih wanita, ini juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk Jawa Barat yang besar kemudian berimbas kepada pemilih perempuan yang banyak ini sepertinya kepedulian perempuan terhadap pentingnya demokrasi, kemudian keterlibatan mereka dalam pemilu ini cukup baik,” kata Ineu.
Ineu menekankan, pencapaian tersebut harus terus dijaga dan ditngkatkan. Selain itu, pihaknya akan mendorong masyarakat di Jawa Barat untuk berpartisipasi dalam pemilu-pemilu yang berlangsung. Lebih lanjut Ineu mengapresiasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada tahun ini. Dari partisipasi sekitar 63 persen di tahun lalu untuk tahun ini meningkat sekitar 70 persen lebih.
“Artinya ini peningkatan partisipasi pemilih yang baik di Jawa Barat tapi harus terus ditingkatkan karena di tahun depan kita akan menyambut event politik selanjutnya yang juga penting. Partisipasi masyarakat khususnya di Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia” pungkas Ineu.
Sementara itu, menurut Komisioner Divisi Sosialisasi KPU Jawa Barat Nina Yuningsih, peningkatan jumlah partisipasi pemilih perempuan tersebut mendongkrak target partisipasi pemilih 70 persen secara keseluruhan.
Secara umum, menurut Nina, jumlah partisipasi pemilih di Jawa Barat tahun ini lebih rendah dari target yang dipatok oleh KPU RI sebesar 77 persen. Namun untuk ukuran di provinsi penyangga Ibukota Negara, hasil tersebut dianggap luar biasa. (AS)