Penulis: Ade Surahman**
ISU utama penyelenggaraan pendidikan Nasional secara garis besar terkait dengan, diantaranya, 1) dampak globalisasi, 2) Pelaksanaan wajib belajar, 3) Standar Pendidikan Nasional, 4) Disentralisasi Pendidikan dan Kurikulum Sekolah.
Dampak Globalisasi suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari, mengahadapi globalisasi ini tergantung pada bagaimana seseorang memaknainya, dalam dunia pendidikan, misalnya apabila seseorang memaknai globalisasi secara positif seperti globalisasi berimplikasi perlunya pendidikan berkualitas atau sesuai dengan standar internasional.
Maka semua kebijakan yang diambil dalam bidang pendidikan diarahkan untuk memenuhi pencapaian standar itu, akan tetapi apabila globalisasi dipahami secara negative globalisasiakan berdampak pada rentannya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan norma yang dipegang oleh masyarakat maka tentu globalisasi akan dihindari.
Globalisasi akan membawa dampak pada dunia pendidikan terutama sebagai suatu wahana untuk mempersiapkan SDM yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses globalisasi itu sendiri.
Pendidikan menyiapkan peserta didik dengan kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan seperti kompetensi keagamaan, akademik, ekonomi, dan social. Kompetensi keagamaan diperlukan untuk menjalankan fungsi manusia sebagai mahluk Tuhan SWT dalam kehidupan sehari-hari. Sedang kompetensi akademik diperlukan untuk mengikuti perkembangan sistem teknologi sesuai dengan jenjangnya.
Adapun kompetensi ekonomik diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara ekonomi agar dapat hidup layak di dalam masyarakat, sementara kompetensi sosial diperlukan untuk dapat hidup adaptif sebagai warga negara dan dunia kehidupan masyarakat yang terus menerus mengalami perubahan sebagai akibat sain dan teknologi yang menuntut pendidikan persekolahan menyesuaikan dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi materi dan pengalaman belajar yang diberikan di sekolah harus bermanfaat untuk bekal kehidupan peserta didik.
Perubahan-perubahan itu bukan hanya menuntut perbaikan kualitas akan tetapi juga penyesuaian kurikulum pada tingkat suatu pendidikan kurikulum sekolah yang berorientasi pada isi dan berisi materi pelajaran yang bersipat pakta lepas-lepas perlu dihindari, kurikulum seharusnya diarahkan pada proses pendidikan yang lebih berorientasi pada penyediaan kesempatan bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi-kompetensi yang berguna bagi kehidupan.
Atas dasar ini pendidikan pada era globalisasi seharusnya dikaitkan dengan pentingnya, antara lain pemahaman budaya silang yang berarti mengakui keberadaan lebih dari suatu sudut pandang dan belajar melihat dunia dari perspktif dari yang berbeda, pembelajaran holistik yang membawa berbagai disiplin kesuatu isu besar dan meliputi berbagai pendekatan dalam pembelajaran, pelibatan potensi masyarakat yang dapat menjalin hubungan yang akrab dan utama antara lingkungan masyarakat dan sekolah.
** Mahasiswa S2 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG – Owner CV. Mandiri Kreatif