BANDUNG KJ – Dalam kesehatan, hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal tanpa kita sadari dari perilaku dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Perilaku harus terjaga dengan baik, sebagai manusia harus bisa memilih pergaulan yang baik dan yang buruk.
Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat memberikan arahan pada Acara Workshop Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bandung tahun 2018, di Hotel Novotel Jl. Cihampelas Kota Bandung, Rabu (22/2/2017).
Lanjutnya, selain tingkat medis dan sebuah perilaku, untuk mencegah HIV AIDS harus ada arahan dari keluarga. Hal ini penting, karena dalam keluarga diajarkan norma norma untuk bergaul.
“Oleh karena itu sebagai kepala rumah tangga harus rajin mendidik anak anaknya. Pendidikan dalam keluarga wajib diberikan kepada anak sejak dini, agar bisa memahami dan memilih ketika bergaul di lingkungannya,” jelas Oded.
Ditambahkan Oded, keluarga merupakan kelompok penting agar seluruh anggotanya memahami baik dan buruknya suatu perilaku.
“Maka quality time dalam keluarga itu harus ada. Ketika sedang berkumpul maka sebagai ayah atau ibu, berikan edukasi dan arahan kepada anaknya,” turur Oded seraya menjelaskan dengan edukasi dan perilaku yang positif, HIV AIDS bisa dicegah.
“Insya Allah dengan hal itu HIV AIDS bisa dijauhi. Oleh karenanya sebagai orang tua terus berikan edukasi dan rangkul anak anaknya dengan kegiatan positif,” pungkas Oded.
Sedang, Ketua Pelaksana Harian KPA Kota Bandung sekaligus Kepala Seksi Nutrisi dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Bandung Yorisa Sativa menyampaikan, narkoba sering diasosiasikan dengan penggunaan narkoba suntik. Saat ini terjadi perubahan tren penularan HIV AIDS dari jarum suntik ke transmisi seksual.
“Oleh karena itu kita harus hati hati, sebab hal ini terjadi karena pergaulan. Baik laki laki maupun perempuan,” jelasnya.
Lanjutnya, di Kota Bandung mengalami peningkatan khusus dalam kasus penularan transmisi seks dalam pasangan. Kota bandung beresiko menjadi Generalized Epidemic dimana penularan terjadi pada populasi masyarakat umum.
“Sebagai respon situasi tersebut, kota bandung terus menyusun rencana strategis penanggulangan HIV AIDS dengan melibatkan berbagai instansi dan lembaga baik pemerintah, masyarakat serta bantuan bantuan internasional,” tuturnya.
Sekarang ini Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung bekerjasama dengan Fakuktas Kedokteran dan Bisnis Unpad dalam menyusun rencana giat untuk tahun 2018. (ASur/San)