GARUT KJ – Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat pada segala agama dan keyakinan yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakan common denominator dari berbagai agama, sehingga dapat diterima semua agama dan keyakinan.
Pancasila pun menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinya dilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Demikian disampaikan anggota MPR RI, Haerudin Amin usai acara kegiatan sosialisasi empat pilar dihadapan ratusan warga yang antusias mengikuti di Lapangan Kampung Ranca Bolang Desa Karangwangi Kabupaten Garut, kemarin.
“Pancasila sangat tepat sebagai pilar bagi negara-bangsa yang pluralistik. Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki konsep, prinsip dan nilai yang merupakan kristalisasi dari belief system yang terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehingga memberikan jaminan kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya kepada wartawan.
Haerudin yang berangkat dari Dapil Jabar XI ini memandang fakta sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia tidak lepas dari jasa umat Islam diantaranya sosok ulama dan santri. Bahkan, ia juga menilai isi kandungan Pancasila banyak bermuara dari ajaran Islam, maka dari itu seorang muslim sudah pasti pancasialis.
Lepas dari itu, sambungnya, ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998, pada Pasal 1 tertuang bahwa ”Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.
“Penegakkan konsistensi kita yang jangan hanya di jargon semata, seperti jargonnya Saya Indonesia, Saya Pancasila tetapi justru mendukung gerakan LGBT,” pungkasnya. (Sur)