BANDUNG, KJ – bank bjb bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus menunjukan komitmennya mendukung para Petani Milenial melalui Forum Offtaker.
Forum yang berlangsung pada Senin 4 Juli 2022 di Aula Timur Gedung Sate tersebut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso, PLT Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Yuke Mauliani Septina, serta berbagai unsur dari jajaran Pemda Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan dari bank bjb dihadiri oleh Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi beserta perwakilan dari kantor wilayah dan kantor cabang bank bjb.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan tujuan dari Forum Offtaker adalah diskusi dan menguatkan program Petani Milenial dengan bersinergi bersama.
“bank bjb bersama Pemprov Jabar secara konsisten terus menguatkan program Petani Milenial agar para petani muda mendapatkan banyak kemudahan dalam berbisnis,” ujar Widi.
Petani Milenial merupakan program unggulan untuk menjawab persoalan sektor pertanian dengan menggandeng milenial, mitra petani dan pemangku kepentingan di Jawa Barat dalam kolaborasi Pentahelix mulai dari Pemerintah, Kampus, Pengusaha, Komunitas, hingga Media Massa.
bank bjb menyediakan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan para Petani Milenial di antaranya bjb KUR JUARA (Jalan Menuju Sejahtera). KUR di bank bjb dibuat berbeda dengan KUR yang disalurkan oleh bank lain karena dilengkapi fitur–fitur khusus yang tidak bank lain miliki demi mendukung UMKM Go Digital.
“bank bjb senantiasa menjadi sahabat Petani Milenial melalui pembiayaan dan pemberdayaan,” kata Widi.
Pemimpin Divisi Kredit UMKM bank bjb Denny Mulyadi mengatakan bank bjb menawarkan 3 konsep yaitu: Direct to End User, Closed Loop Skema Kemitraan dan Corporate Farming.
Pertama Direct to End User, Pembiayaan langsung bagi para petani milenial yang telah menjalankan usaha pertanian, telah memiliki pasar sendiri serta secara mandiri mampu menjalankan usaha. Dalam skema ini perusahaan offtaker dapat berperan dalam turut menampung hasil budidaya atau menambah pasar dari petani.
Kedua, Closed Loop Skema Kemitraan. Pada skema pembiayaan pola kemitraan ini, yang menjadi end user/debitur adalah petani, namun petani tersebut adalah mitra dari perusahaan offtaker. Nantinya offtaker akan menyediakan pasar, bibit, pendampingan, serta menjadi avalis bagi para petani, Karena petani ini dijamin offtaker maka petani harus menjalankan budidaya sesuai SOP yang diberikan offtaker dan menjual hasil panen kepada offtaker.
Ketiga, Corporate Farming Skema pembiayaan ini bank memberikan pembiayaan kepada perusahaan offtaker. Jumlah pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan offtaker. Nantinya petani akan menjalankan budidaya sesuai dengan arahan dari perusahaan offtaker. Pada skema ini tidak ada keterkaitan petani dengan bank, mungkin bisa saja petani dianggap pegawai oleh offtaker atau dapat juga sebagai mitra, tergantung bentuk Kerjasamanya nanti.
“bank bjb setia mendukung Petani Milenial yang tujuan akhirnya seperti yang diharapkan oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil yaitu meski tinggal di desa tapi rezeki kota dan bisnis mendunia,” kata Denny. (*)