BANDUNG, KJ – Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung menghadiri Asia Africa Festival 2023, di Jalan Asia-Afrika, Bandung, Sabtu (29/7/2023). Hadir Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., Ketua Komisi B Nunung Nurasiah, S.Pd., serta Ketua Komisi C DPRD Yudi Cahyadi, S.P.
Asian Africa Festival 2023 dihadiri delegasi dari 17 negara Asia-Afrika, antara lain: Pakistan, Sri Lanka, Libya, Sudan, Filipina, Suriah, Nigeria, Kenya, Korea Utara, Bangladesh, Zimbabwe, India, Laos, Malaysia, Thailand, serta Mozambik.
Dalam sambutannya, Tedy Rusmawan menyapa warga yang hadir, tamu delegasi dari berbagai negara Asia-Afrika, Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Dahlia Kusuma Dewi, dan Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, serta unsur Forkopimda.
“Bahagia sekali saya dapat hadir di acara Asia Africa Festival 2023 yang akan menjadi sejarah di kemudian hari. Bersejarah karena tema festival kali ini ‘Universe of Creative Culture,’ yang melambangkan inklusifitas, inovasi, dan keragaman yang memiliki peran kunci dalam perkembangan budaya dunia,” ujar Tedy.
Meskipun kita sedang menghadapi dunia yang serba cepat serta perubahan dalam berbagai aspek, kata Tedy, namun kita tak perlu mempertaruhkan identitas budaya yang memiliki banyak nilai kebaikan untuk keberlangsungan hidup dan peradaban kita.
“Oleh karena itu, kami berharap Festival Asia Afrika ini dapat memberikan inspirasi bagi semua pihak dalam membersamai keberagaman, beradaptasi dengan perubahan, menciptakan dunia yang lebih bermakna, melalui kearifan dan kreatifitas kita sebagai manusia yang beradab,” tuturnya.
Kepada para delegasi negara-negara Asia-Afrika, ia menyambut hangat kehadiran mereka. Ia mengajak semua pihak untuk menyerap banyak semangat persatuan Asia-afrika.
“Saya berharap Asia Africa Festival ini bisa terus berlanjut di masa mendatang, untuk menguatkan persahabatan di antara negara-negara, sehingga bisa bersama-sama menjawab tantangan masa depan dan menjadi pengusung perubahan,” ujar Tedy.
Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi menuturkan, peringatan Konferensi Asia Afrika 1955 tidak akan pernah lepas dari nuansa solidaritas, perdamaian dunia, dan kemitraan dalam menyongsong visi global. Peringatan KAA menjadi momentum penting bagi sejarah negara-negara Asia-Afrika.
“Oleh karena itu, peringatan tahun ini begitu menyentuh bagi saya, setelah didera pandemi beberapa tahun sebelumnya, hari ini kita bisa berkumpul kembali untuk merayakan Asia Africa Festival
Festival ini juga merupakan perayaan atas keberagaman budaya dari negara-negara Asia dan Afrika, seiring kekayaan budaya yang dimiliki masing-masing negara di kedua benua ini.
“Maka, saya menaruh apresiasi tinggi bagi Kota Bandung, warganya, yang turut bekerja keras sehingga acara ini bisa terselenggara dan begitu bahagianya melihat antusias warga untuk berkumpul dan menikmati acara meriah bersama-sama,” ujarnya.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan terima kasih dan selamat kepada seluruh masyarakat Kota Bandung yang hadir memadati festival ini.
“Acara ini sudah lama kita nantikan setelah tiga tahun tidak diselenggarkan. Semoga kreativitas seni budaya yang ditampilkan tidak hanya menghibur dan menjadikan kita lebih saling mengenal, tetapi juga dapat menjadi perekat persaudaraan antarbangsa Asia Afrika,” kata Ema.* (Edi)