BANDUNG, KJ – Dari 2682 sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK secara mandiri, ada sebanyak 2.414 sekolah mandiri dan sebanyak 268 SMK melaksanakan UNBK di sekolah lain. Seperti yang dilaksanakan di SMK 12, selain ujian diikuti oleh siswa SMK 12 juga ada peserta dari SMK Otista Bandung.
Demikian dikemukakan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat Dodin R kepada wartawan di Bandung.
Lebih lanjut Dodin mengatakan, hasil UNBK bukan lagi penentu kelulusan siswa, karena kelulusan siswa itu ditentukan pihak sekolah berdasarkan dari hasil nilai raport dari semester pertama (I) sampai dengan semester Enam (VI).
‘’Namun, nilai UN akan berpengaruh ketika akan melanjutkan kejenjang perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri. Selain itu juga Nilai UN, sebagai salah satu meningkatkan akreditas sekolah,’’ ujarnya.
Kenyakinan ini berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, yang dilakukan pihaknya bersama Tim Pengawas UN saat menyaksikan para siswa mengikuti UN.
Adapun terkait, tingkat kelulusan, di Jabar sudah dua tahun berturut-turut SMK di Jabar LULUS 100%, dan bahkan tahun 2017 disebutkannya ada beberapa lulusan terbaik dari masing-masing jurusan dapat melanjutkan ke Perti Negeri Tanpa Test.
‘’Mereka enjoy, menikmati, tidak tegang. Insya Allah, tingkat kelulusan SMK di Jabar raih 100% lagi,’’ terangnya.
Dirinya merasa bangga, ada sekitar 60% lebih lulus SMK di Jabar, walalupun belum menerima akibat belum keluarnya Ijazah asli. Namun begitu, diakuinya lulusan tersebut telah diminta dan bekerja di beberapa perusahaan besar dan Menengah baik BUMN, BUMD maupun Swasta.
Hal ini, karena Lulusan SMK selain memiliki Ijazah juga memiliki sertifikat dari perusahaan dimana dia melakukan magang/ PKL (Praktek Kerja Lapangan). Selanjutnya sekitar 30% berwiraswasta, dan sisanya sekitar 10% kurang yang melanjutkan ke Perguruan tinggi. (AS)