BANDUNG KJ – Anggota Panitia Khusus V DPRD Jabar yang menangani penyertaan modal BUMD, Daddy Rohanady menyarankan agar PT Agronesia tidak mendapat tambahan modal dari Pemprov Jabar. Hal tersebut dinilainya agar tidak terdapat kerugian mengingat saat ini tidak semua BUMD memiliki kinerja yang baik.
“Dari parameter tersebut, sebenarnya PT Agronesia sudah tidak layak lagi mendapat suntikan modal,” katanya saat dihubungi dari Bandung, Minggu (24/7).
Selanjutnya, Daddy pun lebih memilih bank perkreditan rakyat untuk diberi tambahan modal. Menurutnya, fungsi BPR sangat efektif terutama untuk menyalurkan dana permodalan ke masyarakat. Terlebih, BPR memiliki hubungan yang dekat dengan pedagang kecil yang amat membutuhkan bantuan permodalan.
Sebagai contoh, kata Daddy, BPR Cipatujah nilai asetnya mencapai Rp 173 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, BPR ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp 140 miliar lebih. Tidak hanya itu, BPR Cipatujah ini pun telah membukukan laba sebesar Rp 11,4 miliar. Meski begitu, dari delapan BPR yang dibahas, belum sepenuhnya bisa berjalan baik.
“Secara keseluruhan BPR amat sangat layak dibantu sisi permodalannya, apalagi sesuai amanat perundang-undangan, pemprov menjadi pemegang saham mayoritas. Jadi, sangat wajar kalau kami membantu BPR melalui kebijakan anggaran yang jelas-jelas untuk masyarakat kecil,” katanya. (AS)