BANDUNG, KJ – Mencegah penyebaran Covid-19 selama musim libur lebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar rapid test antigen secara acak di berbagai tempat wisata. Salah satunya di Kebun Binatang Bandung Jalan Tamansari, Minggu 16 Mei 2021. Rapid test ini dipantau langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid-19, periode libur panjang selalu diiringi dengan lonjakan kasus Covid-19.
“Makanya di libur lebaran beberapa cuti bersama dihapuskan,” tutur Yana di sela-sela rapid test antigen.
Pada pemantauan tersebut, Yana bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung juga ingin memastikan protokol kesehatan di tempat wisata tetap dijaga, baik itu oleh pihak pengelola maupun pengunjung.
“Kalau di wahana ini alhamdulillah, karena manajemen juga selalu woro-woro jangan berkerumun dan pakai masker,” ucap Yana.
Maka dari itu, Pemkot Bandung bersama TNI, Polri, serta jajaran kewilayahan terus melakukan pengetatan di setiap tempat wisata, pusat perbelanjaan dan pintu masuk ke Kota Bandung.
“Tentunya semua kewilayahan di obyek-obyek wisata kita betul-betul kendalikan termasuk jumlah pengunjungnya, proksesnya ya” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengungkapkan, pihaknya menargetkan 1.000 orang untuk dilakukan rapid test selama musim libur lebaran.
“Di sini (Bonbin) targetnya 400 orang. Totalnya sekarang 450 yang sudah di rapid di tempat wisata. Karena landai ya, di mal juga paling dapet 30 orang,” ungkapnya.
Dari 450 orang yang telah dilakukan rapid test antigen, Dinkes menemukan dua orang positif di gerbang tol masuk ke Kota Bandung. Otomatis mereka tidak diizinkan masuk dan langsung diisolasi.
“Sejauh ini sampai tadi pagi dari gate tol ada yang positif. Jadi bukan di sini (Bonbin). Kalau di sini sudah pasti lapor dan diisolasi,” ucapnya.
“Kalau nanti ada yang positif di sini, kita akan tracing. Kalau Bandung dia langsung ke Puskesmas dan isolasi. Kalau luar Bandung kita kontak sama Dinkes langsung,” imbuhnya. (*)