BANDUNG, KJ – WARGA Kota Bandung terkenal dengan kebaikan hati dan sifat gotong royong yang kuat. Hal itu terbukti dengan berdirinya rumah layak huni milik Usep Sulahudin berkat “patungan” masyarakat dan organisasi sosial.
Rumah yang kini layak huni itu berada di RT 03 RW 04 Kelurahan Caringin Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Oded M. Danial hadir langsung meresmikan rumah tersebut, bersama Camat Bandung Kulon, Asmara Hadi, dan para donatur.
“Ini adalah ‘kanyaah’ warga kepada keluarga besar Pak Usep,” tutur Oded, Senin (28/9/2020).
Rumah Usep berdiri di atas tanah seluas 103 meter persegi dengan luas bangunan 93 meter persegi. Perbaikan rumah Pak Usep menghabiskan dana Rp86,4 juta, dan dikerjakan dalam waktu 80 hari kerja.
Sebagian besar dananya berasal dari Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), sebuah lembaga sosial yang berkantor di wilayah Bandung Kulon. Ada pula sumbangan dana dari Baznas Provinsi Jawa Barat, Baznas Kota Bandung, dan ibu-ibu majelis taklim di wilayah tersebut.
“Rumah ini adalah amanat dari Allah yang dititipkan lewat orang-orang baik ini. Maka, Pak Usep sekeluarga harus semakin dekat dengan Allah,” pesan Oded kepada Usep.
Usep pun mengaku berterima kasih kepada YDSP, Pemkot Bandung, dan para donatur lainnya yang telah membantu memperbaiki rumahnya. Ia berharap kebaikan para donatur dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Pemkot Bandung, Pa Wali, dan para donatur. Mudah-mudahan kebaikannya dibalas oleh Allah SWT,” ucap pria paruh baya tersebut.
Selain Usep, rumah tersebut juga dihuni oleh tiga keluarga lainnya. Mereka masih keluarga Usep.
Menurut Camat Bandung Kulon, Asmara Hadi, bangunan awalnya lima petak, lalu dibuat menjadi empat petak. Tepat di belakang rumah Usep, ada pula rumah-rumah yang pernah tidak layak huni yang diperbaiki oleh Pemerintah Kota Bandung.
“Ini yang dibelakangnya dibangun oleh Pemkot Bandung melalui DPKP3 (Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan, dan Pemakaman),” ungkap Asmara.
Sementara itu, Ketua Forum Bandung Sehat Siti Muntamah Oded menyatakan, pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) adalah advokasi yang terus dilakukan oleh Forum Bandung Sehat kepada para stakeholder, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan juga masyarakat.
“Kita sedang mengampanyekan pola hidup sehat, yang dimulai dari rumah yang sehat dan keluarga yang sehat. Dampaknya sangat besar dan jangka panjang. Salah satunya adalah untuk menekan angka stunting di Kota Bandung hingga serendah-rendahnya, bahkan sampai nol,” katanya.
Ia pun berharap pola gotong-royong semacam ini bisa menjamur di masyarakat, sebab kekuatan terbesar Kota Bandung berada di tangan warganya yang senang bergotong-royong.
“Ini luar biasa, non APBD. Jadi kekuatan cinta dari masyarakat kita sangat besar untuk saling membantu sesamanya, silih asah asih asuh. Mudah-mudahan cara ini bisa menjamur menggurita ke seluruh wilayah Kota Bandung, kita bisa mengetuk hati-hati warga yang berkecukupan untuk bisa membantu warga yang berkekurangan,” ucap Siti.
Sedangkan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Tatang Muchtar menuturkan, Kota Bandung memiliki target pengumpulan dana swadaya masyarakat sebesar 2 persen dari APBD Kota Bandung.
Swadaya Murni masyarakat Kota Bandung dalam tiap tahunnya ditargetkan mengalami peningkatan sebesar 2 persen dan dalam realisasinya angka tersebut telah terlampaui. Tercatat peningkatannya dalam tahun 2018 sebesar 45,96 persen dan dalam tahun 2019 sebesar 40,44 persen.
“Untuk Kecamatan Bandung Kulon sendiri dalam tahun 2019 Swadaya Murni Masyarakat mengalami peningkatan sebesar 54 persen,” sambungnya. (nur)