BANDUNG, KJ – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Garut, Jawa Barat Pada akhir Februari 2023 lalu. Hal ini pun tentunya menjadi perhatian masyarakat agar penyebaran Difteri dapat ditangani dengan baik.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., mendorong Pemerintah Kota Bandung melakukan langkah cepat agar hal ini dapat diantisipasi dengan baik. Terlebih, Kota Bandung memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 lalu.
“Mendengar kasus ini tentunya kita harus lebih waspada. Disisi lain dengan pengalaman kita semua termasuk Kota Bandung dalam menghadapi pandemi. Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Dinas Kesehatan itu lebih siap dengan pengalaman kemarin. Jadi Dinas Kesehatan tahu apa yang harus dilakukan agar kasus Difteri tidak terjadi di Kota Bandung,” kata Aries, saat hadir sebagai narasumber talk show OPSI, di Radio PRFM Bandung, Selasa, (7/3/2023).
Bahkan, Aries pun Pemerintah Kota Bandung harus memprioritaskan berbagai upaya agar kasus Difteri ini tidak terjadi di Kota Bandung. Mulai dari kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga vaksinasi DPT di posyandu.
“Ancaman dekat ini harus direspons secara prioritas oleh Pemkot Bandung dengan sungguh-sungguh. Kita belajar dari pandemi Covid-19 kemarin. Sistem pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat harus diperhatikan. Saya dengar sudah ada program imunisasi (DPT) ini ada ini perlu terus ditingkatan lewat kegiatan di posyandu. Mumpung ini belum terdengar dan jangan ada di Kota Bandung,” tutur Aries.
Aries pun menegaskan DPRD Kota Bandung dalam hal ini komisi D akan mendukung dari sisi alokasi berkaitan dengan upaya Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam antipasi kasus Difteri agar hal ini tidak terjadi di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu.
“Kita akan support alokasi anggarannya untuk pencegahan difteri ini. Ini ancamanan yang bahaya,” jelasnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat yang merasakan gejala penyakit untuk segera memeriksakan kondisinya ke Puskesmas. Hal ini guna untuk mencegah penyebaran kasus penyakit menular di Kota Bandung.
“Kalau ada sesuatu masyarakat bisa cepat datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisinya. Ini tentunya penting untuk mengisolir penyebaran kasus penyakit menular. Sehingga kita bisa mengantisipasi agar kejadian Covid-19 tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Aries pun mengingatkan kepada semua pihak agar benar-benar serius dalam menghadapi ancaman penyakit menular.
“Kita jangan main-main, kita harus ingat bagaimana kesiksanya, terpuruknya kita saat pandemi Covid-19 baik secara kesehatan dan ekonomi,” ujarnya.
Ia pun berharap dengan peran semua pihak baik itu Pemerintah Kota Bandung hingga masyarakat dapat mencegah kasus Difteri agar tidak terjadi di Kota Bandung.
“Tentunya saya berharap dan berdoa agar masyarakat Kota Bandung diberikan kesehatan dan bersama kita terhindar dari berbagai ancaman penyakit menular serta mari kita jaga perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya. (Sidiq)