BANDUNG, KJ – Setiap 21 April bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kartini. Kartini merupakan pahlawan Nasional Indonesia yang menjadi pelopor kesetaraan kaum laki-laki dan perempuan.
Berkat perjuangan R.A Kartini, kini perempuan Indonesia di era Revolusi Industri 4.0 mempunyai hak dan kesempatan yang sama seperti lelaki, untuk dapat bersekolah, bekerja, berkarya, serta berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Kini perempuan dapat dengan bebas mengekspresikan diri, mewujudkan mimpi, mengutarakan ide, serta menyalurkan bakat yang bermanfaat bagi sekitarnya.
R.A Kartini merupakan tokoh yang menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia. Salah satunya Hani Damayanti, seorang wanita yang berprofesi sebagai perawat.
Di saat sebagaian orang tengah menikmati libur masa lebaran, Hani tetap bekerja. Ia tetap bersiaga di Posko Kesehatan Mudik Lebaran 2023 di Jalan Merdeka, Kota Bandung.
Hani mengaku kagum kepada sosok R.A Kartini. Menurutnya Kartini itu melambangkan sosok wanita yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab.
“Seorang wanita tidak hanya berdiam di rumah namun harus berkreativitas dan memiliki pendidikan yang tinggi” ungkapnya.
“Walaupun telah menjadi seorang ibu, saya tetap berjuang untuk menjadi wanita yang berkarir sebagai perawat, tetapi tetap bisa mendidik anak dan menciptakan keluarga yang tangguh,” ujar Hani.
“Semoga wanita-wanita masa kini dapat selalu meneladani semangat dan perjuangan R.A Kartini dengan menjadi wanita yang mandiri, berpendidikan dan berakhlak,” imbuhnya.
Setiap orang juga memiliki cara sendiri untuk meneruskan perjuangan R.A Kartini. Entin (40) Petugas Penyapu Jalan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung mengungkapkan, berkerja dengan sungguh-sungguh merupakan bentuk meneruskan perjuangan emansipasi wanita.
“Bagi saya terpenting tetap bekerja dengan semangat, gigih dan pantang menyerah,” ujar Entin.
R.A Kartini memang telah banyak menginsiprasi perempuan Indonesia. Salah satunya, Nia, Petugas Perlindungan dan Bantuan PMI Kota Bandung.
“Saya meneruskan perjuangan Kartini dengan menjadikan hobi saya sebagai profesi. Hobi saya itu berelawan. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa saya aktif di palang merah Indonesia dalam bidang bantuan dan bencana alam,” tutur Nia. (*)