CIREBON, KJ – Balai Desa Klayan letaknya terlalu ke depan. Semua bagian kantor pun seolah berada di tengah. Sedangkan lahan parkir terasa sesak. Padahal, ada lahan kosong di bagian belakang. Itu menunjukkan balai desa ini perlu ditata ulang.
Klayan merupakan nama salah satu dari lima belas desa di Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon. Balai desanya mudah dijangkau karena terletak di tepi jalan nasional dari arah Kabupaten Indramayu menuju Kota Cirebon.
Kondisi itulah yang disampaikan kepada anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady. Hal itu disampaikan langsung oleh Kuwu Klayan pada saat wakil rakyat dari dapil Jabar XII itu melakukan reses.
Menurut Daddy, “Balai Desa Klayan idealnya memang bergeser ke bagian belakang. Dengan demikian, lahan yang ada akan termanfaatkan lebih optimal. Selain itu, mengingat perlunya lahan parkir di halaman depan, balai desa sudah semestinya dibangun dua lantai.”
Tentu saja usulan tersebut diamini oleh kepala desa dan seluruh hadirin yang ada. Dengan gedung yang lebih tertata, mereka berharap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik lagi. Dengan demikian, masyarakat pun akan merasa “di-wongke”.
Sayangnya, dana desa yang diperoleh Desa Klayan tidak mencukupi jika digunakan untuk membangun balai desa seideal itu. Oleh karena itu, mereka mengusulkan agar pembangunan Balai Desa Klayan apat dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Daddy lantas mengingatkan soal mekanisme bantuan seperti itu. Semua usulan dari desa atau kabupaten/kota ke provinsi ada mekanismenya. Semua usulan itu harus diinput lebih dulu ke dalam sistem informasi pembangunan daerah (SIPD). Penginputan pun harus dilakukan T-1 dan hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Untuk apa?
Daddy memaparkan, “SIPD disiapkan agar semua perencanaan pembangunan lebih teratur. Andai sistem ini berjalan baik, saya kira, semua akan lancar. Hanya saja, pada tahap awal sebagai transisi seperti sekarang ini, prosesnya relatif rumit. Namun, proses itu tetap harus ditempuh. Artinya, jika kita tidak mengikuti prosedur tersebut, usulan apapun tidak akan menjadi bagian dari program pembangunan.”
Selain tentang pembangunan balai desa, Klayan juga mengusulkan pembangunan embung, pembangunan jalan, perbaikan rutilahu, dan pembangunan sarana-prasarana olah raga.
Secara geografis Desa Klayan terbelah oleh jalan nasional. Balai desa ada di sebelah timur. Adapun embung dan sarana-prasana olahraga yang diusulkan ada di wilayah desa sebelah barat.
Ada pula Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Klayan yang letaknya tepat di belakang lahan milik desa. SDN tersebut membutuhkan satu ruang untuk mushola.
“Pada intinya, Desa Klayan masih membutuhkan bantuan Pemerintah Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat. Tinggal nanti kita lihat urusan apa yang menjadi kewenangan masing-masing tingkatan tersebut,” pungkas Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu. (AS)