BANDUNG, KJ – Kota Bandung siap menyambut peringatan ke-67 Konferensi Asia Afrika (KAA). Hal itu disampaikan Kepala Museum Konferensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi di tengah proses gladi bersih upacara penaikan bendera negara-negara Asia Afrika yang akan digelar Senin 18 April 2022 mendatang.
Dahlia menyebut saat ini peringatan KAA kembali dijalankan setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Ia juga memastikan kemeriahan perayaan KAA juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Hari ini kami sedang melaksanakan gladi bersih untuk acara pengibaran bendera negara-negara Asia Afrika pada Senin. Untuk pertama kalinya acara ini dilaksanakan sejak 2020,” ucapnya, Sabtu 16 April 2022.
Pengibaran bendera negara-negara Asia Afrika melibatkan para siswa dari Pramuka Kwarcab Bandung. Dahlia menyebut ada 280 siswa pramuka yang terlibat.
Selain itu, masih ada juga 30 siswa lainnya yang terlibat dari divisi marching band.
Dahlia juga menyebut rangkaian peringatan KAA tahun ini bergulir sejak April hingga Juni 2022.
“Banyak juga rangkaian kegiatan dan periode waktu (puncaknya) sampai dengan bulan Juni. Ada sekitar 8 kegiatan yang kami persiapkan dalam rentang waktu tersebut,” ujarnya.
Melansir info dari akun Instagram @asiaafricamuseum, pada April 2022, akan ada peringatan 67 tahun KAA dan 42 tahun museum KAA.
Acara ini merupakan rangkaian penaikan dan penurunan bendera negara Asia Afrika dan juga jamuan teh petang bersama saksi sejarah KAA di hari penurunan bendera. Selanjutnya, ada peluncuran perangko peringatan KAA.
Rangkaian berikutnya pada bulan Mei antara lain Asian African Friendship Day: International Students Gathering, donor darah dan Hari Museum Internasional.
Sedangkan pada Juni mendatang, akan ada peluncuran komik dan maskot KAA, konser MKAA, dan Bandung Historical Study Games.
Kembali Meriah
Meski kembali meriah, Dahlia memastikan perayaan KAA akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk diketahui, acara penaikan bendera negara-negara Asia Afrika hari Senin mendatang akan melibatkan 280 pasukan dari Pramuka Kwarcab Bandung dan 30 anggota drum band.
Keterlibatan Pramuka Kwarcab Bandung, kata Dahlia merupakan yang pertama sejak dua tahun terakhir. Ia berharap keterlibatan banyak pihak dalam acara ini bisa menumbuhkan semangat dan memperkuat ingatan sejarah yang pernah terjadi di Kota Bandung.
Ia juga menyebut, peran Kota Bandung sebagai kota bersejarah untuk perdamaian dunia sangatlah besar lewat peristiwa KAA.
“Kami ingin menghidupkan ingatan tersebut. Mudah-mudahan kegiatan yang kami lakukan dapat merawat ingatan tersebut,” katanya.
Acara pengibaran bendera akan dilakukan secara hibrid antara daring dan luring. Secara luring, acara akan berlangsung di Museum Konferensi Asia Afrika, Gedung Merdeka Bandung. Sedangkan untuk daring, acara ini dapat diikuti melalui zoom dan siaran langsung di kanal YouTube Museum Konferensi Asia Afrika.
“Terima kasih untuk Pemkot Bandung dan Satgas Covid-19 Kota Bandung. Kami akan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah kemeriahan ini,” ucapnya.
Merawat Ingatan Sejarah
Dahlia juga mengajak khususnya kepada masyarakat Kota Bandung, untuk merawat ingatan sejarah yang pernah terjadi di Kota Bandung melalui peristiwa KAA. Di tengah keterbatasan, ia menyebut MKAA coba menghadirkan lagi kemeriahan KAA.
Ia juga menyebut peringatan KAA tidak bisa dilepaskan dari Kota Bandung. Tiap 10 tahun sekali, peristiwa bersejarah ini dirayakan sangat meriah oleh masyarakat Kota Bandung.
Sebagai pengingat, perayaan ke-60 KAA pada 2015 silam berlangsung sangat meriah. Jalan Asia Afrika Kota Bandung saat itu bahkan tampil dengan wajah baru.
Ia juga berharap di tahun 2025 atau tepatnya di peringatan ke-70 KAA, acara perayaan bisa terselenggara.
Oleh karenanya, peringatan KAA Tahun 2022 ini adalah langkah awal untuk menyambut perayaan 10 tahunan di 2025 mendatang.
“Jangan lupa, Bandung adalah kota yang bersejarah. Tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi perdamaian dunia,” katanya. (ray)