BANDUNG, KJ – Ketua Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) PTPN VIII, Ir. Heri Hermawan mengatakan, agar tubuh tetap fit dimasa pandemi covid-19, selain memakan makanan yang sehat juga menjaga jangan sampai stres.
Karena bila stress rentan terkena penyakit. “Jadi yang penting, bagaimana kita menjaga diri agar tidak stress. Meskipun yakin virus corona itu ada tetapi kita juga harus yakin bahwa, dengan imun yang tinggi mampu melawan virus itu,” ujarnya, Sabtu.(22/1/2021) di Bandung.
Msnurutnya, agar terhindar dari stres juga harus menjaga pola tidur. Sebab kurang tidur pun bisa mengakibatkan stres, atau sebaliknya. ” Jadi, pola tidur harus dikelola dengan baik, karena jika kurang tidur berakibat stres begitu juga kalau kita stres pasti akan sulit untuk tidur dan ujungnya akan mudah terkena penyakit,” paparnya.
Heri menambahkan, saat beraktifitas harus disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes), yakni. memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir dan menjaga jarak.
Terpenting ucap Heri, mengkonsumsi vitamin untuk membantu kekuatan tubuh.”Ya, bisa vitamin C atau vitamin E, itu sebagai pengganti matahari karena kita jarang berjemur,” katanya.
Pria berusia 58 tahun itu mengungkapkan, saat pandemi intensitas kerjanya dikurangi, lebih banyak bekerja melalui online atau Work From Home (WFH).
“Biasanya mobilitas saya tinggi, namun sekarang intensitasnya dikurangi, alhamdulilah kan sekarang kita bisa terbantu dengan melakukan pekerjaan melalui media komunikasi, bisa video conference atau sambungan telepon. Hanya sewaktu-waktu memang kita ke lapangan, tapi itu kan ke kebun, area terbuka jadi masih aman karena tidak bertemu banyak orang,” tuturnya.
Heri menjelaskan, Puskopkar sendiri anggotanya terdiri dari koperasi primer (Kopim) yang tersebar di beberapa kebun sebanyak 43 Kopim.
Sementara karyawan yang bekerja di kantor pusat ada 58 orang, saat ini kata Heri, Puskopar tengah melaksanakan WFH bagi sebagian karyawan, sesuai aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
“Hanya 25 persen karyawan yang masuk, bergiliran setiap tiga hari sekali karena memang ada saja pekerjaan yang harus di lakukan secara offline,” ujarnya.
Dia berpesan, agar masyarakat menyadari bahwa pandemi ini ada, yang dikhawatirkan saat ini masih banyak yang tidak percaya virus itu ada.
“Selama ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya, nah seandainya masyarakat tidak menyadari hal itu, entah kapan pandemi ini berakhir. Karena kata kuncinya akan berakhir oleh kita sendiri, oleh masyarakat,” paparnya
Heri berharap, masyarakat mau divaksinasi untuk memutus mata rantai covid-19. “Menurut saya pribadi, vaksin adalah solusi terbaik untuk memutus mata rantai Covid.19. Secara teori tubuh kita akan kebal terhadap masuknya virus, Kalau saya pribadi percaya bahwa itu ada obat yang bagus dan saya siap untuk divaksin,” pungkasnya. (**)