BANDUNG, KJ – Inovasi dan kolaborasi merupakan kunci sukses melaksanakan program pembangunan. Termasuk juga pada Gerakan Sangu Bancakan Urang Bandung (Sabandung).
Kelurahan Panjunan Kecamatan Astanaanyar berkolaborasi dengan warung Koflok untuk menyediakan nasi dus yang akan dibagikan kepada warga. Dengan harga yang sangat murah, warga yang membutuhkan tetap memperoleh nasi dus yang sehat, bergizi, dan mengenyangkan.
“Pemiliknya membuat desain menu. Istilahnya buy one get one, dengan menu sederhana tapi jumlahnya bisa banyak dan bervariasi tiap harinya,” kata Camat Astanaanyar, Syukur Sabar, kemarin.
Syukur menjelaskan hal tersebut kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Siti Muntamah yang tengah meninjau Sabandung Astanaanyar.
Syukur merasa terbantu dengan warung koflok yang berpartisipasi dalam program Sabandung. Hingga bisa menyediakan lebih dari 200 pak.
“Alhamdulillah dengan banyaknya nasi dibuat bisa membantu masyarakat dengan jumlah yang lebih banyak. Itu pun mereka bantu dengan subsidi karena bagian dari partisipasi mereka,” lanjutnya.
Staf Marketing Warung Koflok, Rindu mengatakan, sang pemilik memang aktif di komunitas dan lingkungan Astanaanyar. Sehingga sangat mendukung gerakan Sabandung.
“Meski pun dengan harga yang murah tapi nasinya higienis dan bersih juga tanpa bahan pengawet. Harga satu porsinya itu Rp 8.000 tapi kita jadikan dua porsi dengan nasi dan sayurnya digramasi agar cukup untuk dua orang,” ucapnya.
“Mewakili owner kami sangat berterimakasih bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Siti Muntamah menilai pola Sabandung di kelurahan Panjunan sangat menarik.
“Sebanyak 270 pack nasi Sabandung tersebut merupakan hasil dari pemberdayaan dengan warung yang ada di sekitar Kecamatan Astanaaanyar. Terlebih warung tersebut juga memberikan kontribusi untuk Sabandung. Ini sebuah kolaborasi yang menarik, positif, dan cantik,” tuturnya.
“Selain warung tersebut memudahkan ternyata dia juga mendapat keberkahan karena ikut menyumbang dan masyarakat pun mendapat solusi darinya,” imbuh Umi, sapaan akrabnya.
Menurut Umi, dengan hal tersebut juga ada hal positif lainnya yang terjadi, yakni social dan physical distancing juga bisa dilakukan karena pengurus PKK tidak berkumpul di satu dapur.
“Saya mengangkat jempol kepada Camat Astanaanyar di Kelurahan Panjunan sudah memberikan contoh melakukan elaborasi dan kolaborasi yang sangat baik dengan stakeholder yang ada di kewilayahan,” katanya. (agg)