Kab. Bandung, KJ – Memasuki tahun ke-3 menata bantaran Citarum sepanjang 14 km dari sampah dan bangunan liar telah dilaksanakan oleh satgas sektor 7.
Kini tinggal bagaimana melakukan pemanfaatan lahan bantaran agar tidak kembali menjadi kumuh dan penuh dengan sampah.
Menjadikan Citarum kembali pada peradabannya sebagai sumber kehidupan masyarakat, salah satunya dengan pemanfaatan bantaran sebagai lahan pertanian.
Demikian disampaikan Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi Kepada awak media di Demplot Satgas Citarum Harum Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin (29/6/2020).
Menurutnya, memanfaatkan bantaran sebagai lahan pertanian sangat cocok, asalkan tetap memperhatikan tanaman keras untuk ditanam sebagai penguat tanah.
” Kini warga bisa memanfaatkan lahan bantaran untuk ditanami sayuran, dengan pola tanam terasering antara pohon keras dan sayuran, selain bisa meningkatkan perekonomian warga, juga bisa menjaga bantaran tetap bersih karena dirawat setiap hari,” ujar Dansektor 7.
Belajar pada kondisi saat ini, dimana wabah Covid-19 memaksa diberlakukannya PSBB dan dilanjutkan dengan Fase New Normal, banyak masyarakat terkena dampak, sehingga untuk mencari penghasilan dalam memenuhi hajat pangan menjadi persoalan.
” Dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk diolah, bisa menghasilkan serta bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan pangan,” tutur Kolonel Kav Purwadi.
” Warga bisa belajar di demplot satgas Citarum soal pertanian, baik ditanam langsung maupun dengan sistem hidroponik, begitu juga dengan pertanian, disana bisa belajar memelihara ikan dengan menggunakan terpal, untuk lahan yang kurang subur bisa menggunakan Bios 44 sebagai penyubur tanah, ,” ucapnya.
Ditambahkan Kolonel Kav Purwadi, bahwa bantaran Citarum apabila warga ikut menjaga dan merawatnya akan menghasilkan dan terwujud program ketahanan pangan.
“Tahun ke-3 ini harus menjadi program ketahanan pangan, dimana bantaran Citarum menjadi lahan pertanian yang hasilnya bisa warga nikmati,” ungkap Kolonel Kav Purwadi. (Koes)