TASIKMALAYA, KJ – Anggota DPR RI Fraksi PAN, Haerudin menekankan agar negara wajib hadir dalam kondisi seperti sekarang ini dimana banyak masyarakat terdampak akibat pandemi Covid-19. Ia menegaskan, tidak hanya memberikan bantuan-bantuan sosial saja tetapi yang terpenting bagaimana setiap nyawa warga negara dapat dilindungi. Terutama dalam ketersedian alat-alat kesehatan yang menunjang dalam penanganan Covid-19 ini.
Hal itu ia sampaikan saat dirinya mendistribusikan sebanyak 10 ton beras untuk diberikan kepada Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Kabupaten Tasikmalaya serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Tasikmalaya, Senin (18/5/2020).
Diakuinya, selain inisiasi pribadinya juga kehadirannya mewakili Partai Amanat Nasional (PAN) yang empathif pada persoalan bangsa yang dihadapi. Bertemakan “PAN Peduli & Berbagi” ini terangnya, sebagai bentuk tanggungjawab moral dirinya yang kini duduk di parlemen sebagai wakil rakyat juga PAN sebagai lembaga politik melihat dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat atas pandemi Covid-19.
“Gerakan sosial kami tersebut merupakan langkah empahatif kami dari PAN dalam penanganan kepada warga masyarakat terdampak secara sosial maupun ekonomi akibat pandemi Covid-19,” terangnya usai mendistribusikan kepada kedua lembaga di kawasan Kabupaten Tasikmalaya ini.
Sebelum menyambangi, DPD PAN Kabupaten Tasikmalaya, pendistribusian beras terlebih dahulu dilakukan ke PD Persis. Pendistribusian tersebut, dikatakannya dengan sasaran sebanyak 39 kecamatan yang kemudian akan dialokasikan oleh penerima kepada warganya.
“Kita berkeliling sambil memantau keadaan di masyarakat, tentunya sambil kita melakukan apa yang kita mampu dengan membagikan beras sebagai upaya meringankan beban, karena kita tahu saat ini tidak sedikit masyarakat yang kesusahan ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, walaupun tidak banyak yang diberikannya kepada masyarakat, kendati sedikit tetapi diakuinya paling tidak dapat memberikan ruang nafas baru dan suporting moril dan sosial bagi yang terdampak.
“Kekuatan kami dalam memberikan bantuan terbatas, tidak seperti kekuatan yang dimiliki oleh pemerintah. Maka itu sejatinya pemerintah haruslah bisa berbuat banyak atas kondisi dan situasi seperti saat ini, saat masifnya pesebaran virus corona yang berdampak pada lemahnya psikologis begitu pula menurunya daya beli masyarakat,” terangnya.
Oleh karenanya, pemulihan psikologis sosial yakni pemulihan psikologis masyarakat oleh negara yang tentunya dituntut keberanian dan mampu menghadapi pandemi ini ditegaskannya adalah sebuah keniscayaan.
Haerudin juga menilai, butuh pula kerjasama baik antara pemangku kebijakan, elemen bangsa maupun stakeholder lainnya untuk bahu membahu bersinergis, pergerakan yang masif, terukur dan merata dalam menghadapi pandemi ini.
“Kepada para pemangku kebijakan semua, para elemen bangsa dan stakeholder bangsa siapapun dan dimanapun harus melakukan kesadaran kepada masyarakat bahwa menghadapi wabah adalah sesuatu yang penting agar mereka punya kesiapan diri, begitupula memberikan penanganannya yang jelas,” tegasnya.
Menyinggung apa yang disampaikan presiden terkait berdamai dengan corona, diharapkan Haerudin untuk tidak ditafsirkan sempit. Bisa jadi menurutnya dengan berdamai demikian adalah agar tidak terjadi sikap panik menghadapinya. Tetapi disisi lain tentunya tidak lantas juga berleha-leha atau menganggap remeh dan kecil pandemi ini.
“Negara harus terus menyeru dan menyampaikan bagaimana masyarakat punya ketangguhan psikologis dan keberanian kuat menghadapi hari ini agar tidak menjadi waswas dan panik di kalangan masyarakat. Tugas berat ini menjadi tugas kita bersama-sama untuk menumbuhkan rasa optimisme, berjuang bersama dalam menghadapinya,” serunya.
Dirinya secara tegas menyampaikan dorongannya agar pemerintah fokus menghadapi situasi ini dan diharap sudah dapat merancang bagaimana pemulihan baik psikologi maupun ekonomi masyarakat ke depan.
“Sebagai elemen bangsa, kita juga tidak bisa berdiam diri. Karena disini dibutuhkan partisipasi publik yang sama besarnya untuk bersama-sama pemerintah memikirkan dan berbuat untuk kehidupan selanjutnya,” paparnya.
Menurutnya fokus pemerintah yang membuat dan melaksanakan regulasi sehingga regulasi yang dihasilkan itu adalah bisa menjaga masyarakat sebagai tugas dan mandatory konstitusi dan sudah menjadi mandat dari rakyat kepada pemerintah.
“Saya dorong agar pemerintah segera merancang terkait pemulihan psikologi sosial masyarakat kita setelah wabah ini, juga meyakinkan melalui regulasinya agar masyarakat tidak apatis, tidak acuh tetapi dapat menghadapinya dengan tenang, nyaman serta sikap optimisme yang tinggi. Menumbuhkan ekonominya, ada upaya peningkatan kemampuan, meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih layak dan sejahtera,” harapnya.
Pada kesempatan itu tampak hadir Ketua PD PERSIS Kab Tasikmalaya, Ustadz Yuyu didampingi Sekretaris PD PERSIS Kab Tasikmalaya, Dede Reviana yang mengapresiasi atas bantuan tersebut. Begitupula pada saat menyambangi DPD PAN dihadiri langsung Ketua DPD PAN Kab Tasikmalaya, Daud serta pengurus lainnya.
“Insya Allah bantuan ini akan kami distribusikan kepada masyarakat Kab Tasikmalaya di 39 kecamatan melalui pengurus DPC PAN tingkat kecamatan. Semoga bantuan ini menjadi bukti kehadiran wakil-wakil kami di parlemen dan Partai Amanat Nasional itu sendiri dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” ujar Daud. (AS)