CIANJUR, KJ – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung upaya penyelamatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Bahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengajak masyarakat Kabupaten Cianjur untuk menanam 25 pohon seumur hidup.
“Kita berada di Hulu DAS Citarum tepatnya Sub DAS Cisokan, Sub DAS Cikundul, dan Sub DAS Cibalagung, dimana aliran sungai ini akan tertampung di Waduk Cirata yang perlu dijaga keberadaan dan fungsinya,” tuturnya dalam acara Sosialisasi Penanaman 25 Pohon selama Hidup dalam Rangka Pengendalian Kerusakan DAS Citarum, di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (3/11).
Dijelaskannya, saat ini luas lahan kritis di Indonesia adalah sekitar 14 juta Ha, dimana di provinsi Jawa Barat seluas 911.192 Ha (6,51%), dan di Kabupaten Cianjur seluas 161.746 Ha (17.75% dari lahan kritis Provinsi Jawa Barat).
“Jika sudah kritis seperti ini akan muncul hal-hal yang kurang baik, seperti banjir, longsor, dan kekeringan. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak tersebut dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, utamanya berupa penamanan pohon, dan pembuatan bangunan-bangunan teknis pencegah erosi dan sedimentasi,” lanjutnya.
Upaya penanaman ini menurut Menteri Siti dapat berhasil, apabila dilakukan secara tepat dalam perencanaannya, pemilihan jenis, pembibitan, waktu penanaman, pemeliharaan, hingga tepat pemanenan. Ia juga menekankan pentingnya aksi penyelamatan DAS Citarum di wilayah Cianjur bagi kota Jakarta dan Indonesia, karena merupakan hulu DAS yang sangat berperan untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor.
“Dengan menanam 25 pohon seumur hidup, semangatnya kita dapat membangun hutan di rumah kita, jadi mari kita tanami sebanyak-banyaknya, jadikan DAS sebagai rumah kita, jadikan DAS kita rumah kita,” ajaknya penuh semangat.
Selain itu, untuk mencegah kerusakan DAS, Menteri Siti juga mengimbau seluruh pihak, agar dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) di DAS dengan baik, serta mempertimbangkan berbagai kepentingan dalam pengelolaannya.
“Ada untuk keperluan menjaga hulu, menahan erosi, tapi di bagian bawahnya, ada untuk keperluan kehidupan masyarakat, terutama di bagian tegakan hutan yang sudah tipis, bisa digunakan untuk akses Perhutanan Sosial,” terangnya.
Gerakan menanam 25 pohon seumur hidup diterbitkan melalui Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor INS.1/MENLHK/PDASHL/DAS.1/8/2017. Dalam instruksi tersebut, masyarakat diwajibkan untuk dapat menanam dan memelihara sekurang-kurangnya 25 batang pohon selama hidup, selama masa sekolah hingga saat menikah.
“Oleh karena itu, menanam 25 batang itu berasal dari 5 batang saat sampai jenjang SD, 5 batang SMP, 5 batang SMU, 5 batang perguruan tinggi, dan 5 batang saat menikah,” ajak Menteri Siti.
Menteri Siti juga berharap dalam rangka mengendalikan erosi dan lingkungan, agar mendapat dukungan kepala desa, masyarakat, dan komunitas untuk memotivasi dan mengajak bersama-sama seluruh warga desa, sehingga gerakan penyelamatan dan pemulihan dapat terus menular antar warga.
Seiring dengan acara ini juga disampaikan secara resmi pembangunan Hutan Serbaguna di Desa Wangun Jaya oleh Bupati Cianjur, H. Herman Suherman.
Herman menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program penanaman pohon dari KLHK.
“Pemerintah Kabupaten Cianjur tetap konsisten dan berkomitmen untuk melindungi menjaga keberadaan dan fungsi hutan, terutama dalam rangka memelihara dan mencegah kerusakan DAS Citarum di Kabupaten Cianjur,” ujarnya saat mewakili Bupati Cianjur.
Diterangkannya, saat ini di Cianjur telah dilaksanakan penyebaran dan penanaman tanaman bibit pohon produktif sebanyak 15.250 batang, yang tersebar di 18 Kecamatan, serta kegiatan sipil teknis 95 unit gully plug, dan 27 unit dam penahan tanah, yang tersebar di 9 kecamatan.
Selain Wakil Bupati Cianjur, turut hadir dalam acara ini, Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL), I.B. Putera Prathama, beserta jajarannya, Kepala Dinas LHK Kabupaten Cianjur, Kepala Divisi Regional Jabar Banten Perum Perhutani, Forkompinda Kabupaten Cianjur, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, NGGP, Kepala Balai PDASHL Citarum Ciliwung, Kepala Desa Wangun Jaya, dan Camat Cugenang.
Sosialisasi ini dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta, yang terdiri dari masyarakat, penggiat lingkungan, LSM, serta para relawan Paguyuban Motor Ojek Cianjur (PMOC). (Adv)