BANDUNG, KJ – Terkait cukup mahalnya pembangunan infrastruktur pembangkit Tanaga Surya, sudah menjadi perhatian di Pansus IV DPRD Jabar. Namun demikian, Pihaknya berusaha mencoba membuka ruang seluas-luasnya untuk peran serta masyarakat.
“Jadi tidak ada salahnya masing-masing instansi, swasta dan perorangan untuk dipersilahkan membangun pembangkit tenaga surya ataupun pembangkit dari kotoran hewan maupun manusia. Namun, nilainya cukup kecil,” ujar Ketua Pansus IV DPRD Jabar, H. Daddy Rohanady di Bandung kemarin.
Lebih lanjut Ia mengatakan, ketika Pansus konsultasi dengan pihak Dewan Energi Nasional di Jakarta, disampaikan seandainya Jabar mampu menghasilkan sumber energi terbauran. Tetapi biaya produksi lebih mahal dari hasil produksi yang dijual ke PLN.
“Bila kondisinya demikian lantas dimana sesungguhnya interpensi pemerintah? Jangan sampai Biaya produksi cukup besar tanpa ada interpensi dari pemerintah pusat. Jadi tanpa ada stimulus dari pemerintah rasanya cukup sulit juga merangsang orang untuk berinovasi, apalagi dalam sekala besar,” paparnya. (AS)