BANDUNG, KJ – Hingga saat ini rasio elektrifikasi rumah tangga di Provinsi Jawa Barat adalah 98,1%. Hal ini menunjukkan jika target Jabar Caang yang dijanjikan Gubernur Ahmad Heryawan dinilai tercapai secara sempurna.
Peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga, lanjutnya, ada 2 hal penting lainnya yang ditangani Dinas ESDM, yakni pertambangan dan air tanah. Pemanfaat air tanah yang digunakan untuk keperluan usaha di Cabang Dinas V saja 1.060 titik. Angka tersebut baru sekitar 30% saja dari angka riil di lapangan.
Adapun perusahaan tambang di Cabang Dinas V juga menunjukkan bahwa dari total 57 perusahaan, baru 41 yang berizin, 12 dalam proses pengurusan izin, dan non izin 4. Padahal pembinaan, pengawasan, dan pengendalian hanya diberikan kepada perusahaan yang sudah memiliki izin. Penambang tanpa izin (PETI) diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH).
“Sejak Januari 2019 ada perubahan nomenklatur di Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat. Unit Pelaksana Teknis Daerah menjadi Cabang Dinas sehingga jumlahnya bertambah dari 5 menjadi 7. Perubahan nomenklatur itu dilakukan mengingat tupoksi yang diembannya. Sementara itu, penambahan jumlah dilakukan agar menambah kemudahan aksesibilitas,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady, dalam kunjungan kerja Komisi IV ke Cabang Dinas Wilayah V di Kabupaten Sumedang dalam press realese yang diterima kemarin.
Ia menegaskan kalau ukurannya jumlah desa, sejak 2010 Jabar sudah 100% caang. Untuk itu pihaknya mendorong agar semua rumah di Jabar memperoleh sambungan listrik dari Perusahaan Listrik Negara. (AS)