GARUT, KJ – Belakangan ini dugaan kemunculan kembali paham atau ideologi komunis selain tengah menjadi viral di media sosial juga menjadi trending topic dalam pemberitaan di media massa. Menyikapi demikian, ditegaskan anggota MPR RI, Haerudin, S.Ag., MH menegaskan komunisme sangat dikecam dan dilarang oleh negara.
Kecaman dan larangan itu, sambung Haerudin berdasarkan Tap XXV/MPRS/1966, bahwa ideologi komunis sangat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
“Oleh karenanya, setiap gerak komunisme dalam bentuk apapun harus diwaspadai dan dilawan,” tandasnya dihadapan 150 peserta yang hadir pada acara Sosialisasi 4 Pilar konstitusi negara di Gedung Serbaguna Madrasah At-Taqwa Selaawi Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Kamis, (21/09/2017).
Menurut anggota legislatif dari Fraksi PAN ini, komunisme tidak bersesuaian dan justru bertentangan dengan pancasila sebab dari segi teologi, komunisme melawan prinsip ketuhanan, komunisme tidak mengenal adanya Tuhan. Sedangkan di Indonesia, dalam sila pertama Pancasila tertuang kalimat Ketuhanan yang Maha Esa.
“Paham komunis sangat kontradiktif dengan ideologi Pancasila, oleh karena itu komunisme termasuk kebangkitan PKI harus dihadapi oleh segenap bangsa karena tidak bersesuaian dengan ketetapan negara bahkan agama,” tegasnya.
Bahkan diingatkannya, Negara Indonesia dilahirkan atas jasa umat muslim, maka dari itu Haerudin menilai wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk membela tanah air termasuk menghadang arus kebangkitan paham komunisme yang sekarang tengah menjadi topik hangat di tanah air.
“Selain dari segi ideologi, pertentangan komunisme dengan ideologi pancasila, pertentangan juga tampak dari segi sosial, komunisme mengajarkan pertentangan kelas. Misalnya, pertentangan kelas antara buruh dan majikan, kaya dan miskin, tuan dan bawahan, ini sangat rentan kalau berkembang di Indonesia yang Berbhineka,” paparnya.
Acara yang digagas Pimpinan Jamaah Persatuan Islam Selaawi Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut ini dihadiri beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat diantaranya Ketua Jamaah Persis Selaawi serta tokoh masyarakat Ust. Natsir. (Sur)