BANDUNG, KJ – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mendukung hadirnya bibit muda pesepakbola. Termasuk pesepakbola wanita yang dapat mengharumkan nama Kota Bandung. Salah satunya yaitu dengan mendukung digelarnya coaching clinic oleh Akademi Mojang Bandung. Sebanyak 115 peserta mulai dari usia 6-23 tahun mengikuti kegiatan tersebut di Lapang Sepak Bola Lodaya, Minggu 5 Desember 2021.
“Kita membentuk Akademi Mojang Bandung konsen membina peserta sepak bola wantia,” tutur Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Ia mengatakan, potensi yang dimiliki oleh wanita dalam sepak bola cukup besar. Tak hanya itu, kompetisi sepak bola wanita juga bergengsi di kancah lokal, nasional bahkan internasional.
“Potensinya besar, kompetisinya juga banyak dan bergengsi. Oleh karenanya, kita gelar coaching clinic para pemain sepak bola,” ujarnya yang juga sebagai Ketua Umum Asosiasi PSSI Kota Bandung (Askot).
Yana menambahkan, Pemkot Bandung mendukung akademi ini melahirkan wanita yang jago gocek di lapang hijau.
“Kalau Pemkot Bandubg tentunya ke KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) juga PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Memang saat ini PSSI Kota Bandung konsen dan cukup sering mengadakan kompetisi tingkat kota, selain cari bibit juga potensi,” katanya.
Ia berharap dengan melahirkan bibit muda bagi sepakbola wanita mampu menorehkan prestasi yang membanggakan.
“Sebagaimana cabor lain, bisa melahirkan banyak prestasi. Intinya dengan pembinaan baik dan benar. Insyaallah kita semakin konsen pembinaan sepak bola ini. Kami lihat potensinya luar biasa, mohon dukungan dan doa juga,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Akademi Mojang Bandung, Yoko Angga Surya mengatakan, hadirnya pendidikan sepak bola itu untuk melahirkan bibit muda sekaligus menggali potensi para pesertanya.
“Jadi anak-anak ini tidak seleksi, mereka langsung mendaftarkan dirinya, dan langsung dilatih. Setelah coaching clinic ini, akan konsen dan menyeleksi bibit muda,” tuturnya.
Adapun tujuannya, lanjut Yoko ialah membantu untuk berkarir dalam sepak bola. Ia menambahkan, adapun yang mengikuti akademi itu mulai dari usia 6 hingga 23 tahun.
“Ada usia 6,7, ada sampai 23 tahun. Cocacing clinic ini dilakukan sehari saja selama 2 sesi, pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 10.00-12.00 WIB. Diikuti 115 peserta,” bebernya.
Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, Papat Yunisal memberikan spirit bagi para pelatih dan peserta untuk terus menggali potensi sebaik mungkin.
“Kuasai skill dan teknik. Manfaatkan waktu dengan belajar dan berlatih,” tuturnya.
Ia berharap, hadirya akademi sepak bola bagi wanita ini mampu menorehkan sejarah dan menciptakan terus bibit unggul bagi indonesia.
“Sepak bola putri ini bisa menciptakan sejarah. Jangan hanya ke lapang saja, tapi lihat perkembangan sejauh mana, bisa lakukan regenarasi dari seniornya,” tutur Papat. (yan)