PT Petrokimia Gresik Dukung Regenerasi Petani

Info Jabar
MI
M. Fajar Ismail tengah memakaikan topi petani kepada peserta

PANGANDARAN, KJ – Sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, keberadaan PT Petrokimia Gresik sangat mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional.

Bahkan sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT. Petrokimia Gresik sangat apresiatif dan mendukung langkah yang digagas Komunitas Pelatihan Anak Tani Remaja (Patra) Jawa Barat dalam menggelar pelatihan dasar pertanian yang diikuti sebanyak 32 anak remaja berusia aktif sekolah selama 2 hari dari 7 -8 Maret 2018.

Hal tersebut diungkapkan Petugas SPDP PT Petrokimia Gresik, M. Fajar Ismail saat menyampaikan sambutannya dihadapan peserta dan tamu undangan yang hadir. Ia menegaskan bahwa pihaknya mendukung digelarnya acara pelatihan bagi anak usia aktif sekolah di wilayah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran sebagai bentuk upaya regenerasi petani.

MN“Pelatihan anak tani untuk remaja ini adalah upaya mengenalkan inovasi pertanian dalam negeri. Terutama pengenalan ini penting supaya anak tani dan remaja bisa mencintai produk produk dalam negeri,” ujarnya di Agrowisata Edukasi Kampung Petrokimia Gresik Sikepis wilayah Desa Paledah Kecamatan Padaherang Kab. Pangandaran, Rabu (7/3/2018).

Ditegaskannya, PT Petrokimia Gresik sebagai perusahaan milik pemerintah dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian nasional sangat mensupport pelatihan yang dikhususkan untuk anak petani dengan kategori usia remaja aktif sekolah. Sebab, M. Fajar menganggap keberlangsungan pertanian nasional harus diimbangi dengan sumber daya petani yang handal dan tentunya diperlukan upaya membangun regenerasi petani.

Dalam press release yang diterima redaksi, peserta pelatihan yang diikuti oleh siswa baik yang notabene masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ataupun sekolah lanjutan atas ini dimaksudkan sebagai upaya meregenerasi petani Indonesia yang saat ini menjadi profesi yang sudah banyak ditinggalkan oleh anak muda di tanah air. Lebih dari itu, pelatihan ini untuk menjawab berbagai tantangan besar di bidang ketahanan pangan yang kelak menghadang Indonesia di masa depan.

Ketua Pelaksana yang juga merupakan Ketua Patra Jawa Barat, Warino Ma’ruf Abdullah menyampaikan permasalahan manusia masa depan adalah kerawanan pangan. Rawan Pangan bisa menjadi sebab perang dunia ke 3. Hanya dengan menjadi petani, dan hanya oleh petani kerawanan pangan dapat diatasi.

“Makanya itu, kita sampai mati akan tetap menjadi petani,” seru Warino.

Sedang diungkapkan Ketua Komunitas Patra Indonesia, K. Imam saat ini pada umumnya umur petani rata-rata sudah mencapai usia 53 tahun lebih. Maka itu, ia memandang, regenerasi petani saat ini tidak bisa ditawar lagi dan regenerasi petani hukumnya wajib dan mendesak.

“Peran petani sejajar dengan tentara. Bila tentara membela negara dalam bidang ketahanan militer, maka para petani membela negara dalam bidang ketahan pangan,” ujarnya yang datang langsung dari Bondowoso guna menghadiri acara pelatihan yang dinilainya sangat penting.

petra1Adapun Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Pangandaran, KH Luthfi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa dalam risalah Islam termaktub bahwa Muhammad SAW yang merupakan rasul Allah SWT merupakan teladan bagi petani di seluruh Dunia.

Hal ini dikisahkan KH. Luthfi, Rasulullah adalah pemilik kurma terbaik begitu pula Rasul adalah pemilik unta terbaik. Sedangkan kurma dan unta adalah sebagai icon dalam bidang pertanian dan peternakan. Maka itu, tandasnya, apa yang dahulu dilakukan Muhammad SAW sangat sejalan dalam bidang pertanian karena nabi sangat mendukung terhadap petani dan pertanian kaum lemah.

“Terus apa hikmah Nabi menganjurkan kita sebagai umatnya agar berbuka puasa dengan kurma? Lantas apa tujuan nabi menganjurkan berkurban dengan kambing? Sebab itu kurma dan kambing adalah hasil usaha pertanian kalangan petani kecil,” tegas KH. Luthfi penuh semangat.

Usai acara Direktur Distributor CV. Generasi Bagja Sentosa untuk Wilayah Kab. Pangandaran, Aan Hanafi S.Ag., M.Pdi menyatakan regenerasi adalah syarat utama peningkatan kualitas SDM pertanian. Ia menilai, tidak mungkin negara ini bisa berdiri lama bila SDM nya tidak bisa bersaing dengan SDM luar negeri yang saat ini bisa datang kapan saja ke Indonesia.

Pada pelatihan anak tani remaja ini diisi dengan materi materi dasar pertanian yang menggabungkan antara teori dengan praktek. Dengan metode ini diharapkan peserta dapat merasakan lansung pembelajaran dalam lapangan. Selain itu dilakukan pula penyerahan topi tani secara simbolis dari petani tua ke para peserta. Hal ini dimaksudkan sebagai penyerahan secara simbolis estafeta perjuangan petani terdahulu kepada ara petani generasi mendatang

Bukan hanya itu, pelatihan ini mengundang simpatik dan respons luar biasa dari masyarakat sekitar. Hal ini terlihat dari kehadiran para tamu undangan dari instansi terkait baik aparat pemerintahan dari mulai kecamatan, dinas pertanian, TNI Polri, sampai ulama dan tokoh masyarakat. Usai acara, para peserta beserta panitia dan tamu undangan mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *