BANDUNG KJ – Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta tidak gegabah dalam memberikan suntikan modal kepada badan usaha milik daerah (BUMD). Ini harus dilakukan agar tidak terdapat kerugian mengingat saat ini tidak semua BUMD memiliki kinerja yang baik.
Anggota Panitia Khusus V DPRD Jabar yang menangani penyertaan modal BUMD, Daddy Rohanady, mengatakan, pemprov harus memiliki kajian yang matang sebelum menggelontorkan modal segar untuk perusahaan pelat merah tersebut.
Selain harus mengetahui besaran modal yang pantas diberikan, pemprov pun harus menyeleksi BUMD mana saja yang masih pantas dipertahankan agar tidak membebani keuangan negara. Sebagai contoh, Daddy menyayangkan besarnya kerugian yang dialami PT Agronesia. Total penyertaan modal yang digelontorkan tidak sebanding dengan kinerja perusahaan tersebut.
“Kerugian yang diderita PT Agronesia mencapai Rp 130 miliar. Padahal, total penyertaan modal yang sudah diberikan sebesar Rp 245 miliar,” ujarnya saat dihubungi dari Bandung, Minggu (24/7). Menurut Daddy, penyertaan modal sebesar itu masih tidak bisa membuat PT Agronesia menjadi pengungkit roda perekonomian masyarakat Jabar. (AS)