KAB. BANDUNG, KJ – Sebanyak 380 wisudawan dan wisudawati dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka sebagai sarjana dalam acara wisuda ke XXIII Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung.
Sebanyak 37 wisudawan dan wisudawati diantaranya dari Program Studi (Prodi) Ilmu Quran Tafsir (IQT), 64 wisudawan wisudawati dari Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), 175 wisudawan wisudawati dari Pendidikan Agama Islam (PAI), 53 wisudawan wisudawati dari Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), serta 51 wisudawan wisudawati dari Prodi Ekonomi Syari’ah.
Ketua STAI Persis Bandung, Dr H Nurmawan MAg mengaku bangga dan bersyukur sebab prosesi wisuda tahun ke tahun mengalami peningkatan secara kuantitas.
“Semoga ilmu yang diperoleh selama kuliah bermanfaat untuk diri, keluarga, masyarakat, jamiyyah Persis, agama begitu pula negara. Kami titip pesan pada para wisudawan dan wisudawati untuk besarkan almamater dan berbanggalah dengan almamaternya sendiri,” pesannya di Hotel Sutan Raja Kabupaten Bandung, Sabtu 1 Oktober 2022.
Ia menekankan agar selama perjalanan hidup berkuliahnya bila ada memori yang kurang berkenan maka agar dikelola secara positif dan dijadikan sebagai energi untuk masa depan.
Bahkan Nurmawan juga mengamanatkan kepada wisudawan untuk menjadikan masjid sebagai basis perjuangan hidup sebab ia menilai masjid adalah tonggak utama di dalam membangun peradaban. Sebab, sambungnya, tidak sedikit orang-orang sukses dan besar berasal dari lingkungan masjid.
Pada kesempatan itu pun dipaparkannya, bahwa perkembangan jumlah mahasiswa STAI Persis Bandung yang terus mengalami peningkatan. Dilaporkannya, bahwa pada TA 2022/2023 yang hendak mendaftar menjadi mahasiswa ke STAI Persis Bandung sebanyak 731 orang namun karena keterbatasan kapasitas ruang perkuliahan akhirnya dibatasi dan hanya menerima sebanyak 483 mahasiswa baru.
Begitu pula dirinya meminta do’a dan dukungan, terkait pengembangan dan pengajuan STAI Persis Bandung dalam membuka program S2 untuk Prodi PAI yang telah dipenuhi segala persyaratannya, juga pihaknya tengah menunggu keluarnya ijin dan SK perubahan bentuk menjadi Institut.
Masih dalam laporannya kepada Pimpinan Pusat (PP) Persis dan Kopertais Wilayah II Jawa Barat, diungkapkan Nurmawan, bahwa STAI Persis telah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni mendidik dan meluluskan mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Umum PP Persis, KH. DR. Jeje Zaenudin dalam sambutannya menandaskan bahwa menurut data sudah hampir 1000 unit lembaga pendidikan yang dinaungi oleh Persatuan Islam untuk seluruh Indonesia.
“Ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi jamiyyah Persatuan Islam dalam berbakti kepada agama dan ikut berkontribusi kepada negara di bidang pendidikan,” terangnya.
Ia juga menilai pendidikan merupakan urat nadi daripada kejayaan peradaban. Maka, ujarnya, tidaklah salah kalau bagian utama gerakan Persatuan Islam di bidang pendidikan dan di bidang tabligh atau dakwah.
“Seorang sarjana adalah ciri seorang ilmuwan yang memiliki sikap antisipatif dan prediktif bermuara pada riset ilmiah. Dan kepada wisudawan wisudawati yang telah berhasil meraih kesarjanaan hari ini anda semua betul-betul para sarjana yang harus memiliki kepekaan terhadap situasi dan kondisi lingkungannya untuk menyiapkan solusi dan antisipasi terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,” bebernya.
Persatuan Islam, terangnya, sejak awal berkomitmen yaitu menerapkan misi keagamaan mencerdaskan umat dengan nilai-nilai Alquran dan Sunnah sekaligus berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa, memeratakan kemakmuran dan kesejahteraan serta menciptakan perdamaian dunia.
Prosesi wisuda ke 23 ini juga dirangkai dengan penyerah terimaan wisudawan dan wisudawati secara simbolis dari Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Drs. H. Ino Sutrisno, M.Ag kepada Ketua Umum IKA STAI Persis Bandung, M Hoerudin Amin yang juga merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional.
Pada wisudaan kali ini, enam lulusan mendapat predikat sebagai lulusan terbaik dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna. IPK tertinggi diraih Shonia Nurtiawan dari Prodi PIAUD, yakni IPK 3,99, dengan skripsi berjudul Hubungan Pemberian Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Belajar Anak Usia 5-6 Tahun di RA Kecamatan Paseh. Lulusan terbaik lainnya dari Prodi PAI, yakni Iyan Andayani dan Neng Sopiyah Fauziah.
Keduanya sama-sama meraih IPK 3,92. Iyan lulus setelah berhasih mempertahankan skripsinya berjudul Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI di SMK Profita Pajagalan Bandung.
Adapun Neng Sopiyah Fauziah lulus setelah mempertahankan skripsinya berjudul Implementasi Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik, Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas IV di MI Persis 08 Desa Malakasari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Dari Prodi IQT, tampil sebagai lulusan terbaik, Kartika Sari Dewi dengan IPK 3.83. Ia lulus setelah mempertahankan skripsinya berjudul Citra Perempuan dalam Roeangan An-Nisa, Studi Analisis Penafsiran Ahmad Hassan dalam Majalah Al-Lisaan Jilid 1-5.
Adapun dari Prodi KPI, Anggi Ayu Pratiwi menjadi lulusan terbaik dengan skripsi berjudul Strategi Komunikasi Dakwah dalam Isu-isu Perempuan, Analisis Kegiatan Dakwah Hilmi Persis Kabupaten Bandung dan berhasil meraih IPK 3,72.
Dari Prodi Ekonomi Syari’ah, lulusan terbaik diraih Puja Lisnawati. Ia meraih IPK 3,75 setelah mempertahankan skripsinya berjudul Implementasi Sistem Bagi Hasil Antara Pemilik Lahan dan Penggarap Lahan pada Sektor Pertanian Padi di Kabupaten Bandung. (*)