PURWAKARTA, KJ – Pemkab Purwakarta, meluncurkan program ‘Desa Cerdas’. Dalam program tersebut, setiap desa didorong untuk menyesuaikan diri dengan percepatan teknologi komunikasi masa kini. Ini Program Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berinovasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Dra. Hj. Siti Ida Hamidah, MM menuturkan, sejauh ini pihaknya berupaya mendorong supaya wilayah pedesaan bisa menjadi wilayah berbasis teknologi dan informasi. Karena, menurutnya, memang sudah seharusnya di era digital seperti sekarang ini, wilayah desa itu ‘melek’ internet.
“Tujuan dari program Desa Cerdas, tak lain supaya segala sesuatu tentang keunggulan dan produtifitas masyarakat desa bisa dilihat oleh masyarakat luas melalui dunia maya. Sehingga, produk-produk unggulan ini bisa terpublikasikan melalui dunia maya,” ujar kadis kominfo Ida, (13/8/2020).
Kadis kominfo menjelaskan, perkembangan Teknologi Informasi saat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan. Misalnya, memudahkan masyarakat dalam hal mengolah dan mendapatkan informasi. Pihaknya berpendapat, saat ini digitalisasi akan menjadi gaya hidup masyarakat. Hal inilah yang menjadi alasan jajarannya menggulirkan program tersebut.
Sejauh ini, kata Ida selaku pimpinan di Diskominfo Purwakarta, Pemkab Purwakarta juga telah mulai menjadikan Tekologi Informasi sebagai media dalam memberikan pelayanan bagi warganya. Selain mendorong desa cerdas, saat ini pun jajaran di dinasnya kembali menggagas terobosan baru. Yakni, sistem informasi berupa website yang dibuat khusus untuk desa.
“Saat ini, kami siapkan website Desaku. Layanan berbasis digital ini diperuntukan bagi seluruh desa yang ada di Kabupaten Purwakarta. Ini menjadi jendela desa untuk mengembangkan peluang melalui digitalisasi,” jelas dia.
Website ‘desaku’ ini, difokuskan bagi desa untuk mengenalkan produk unggulan desa melalui dunia maya. Termasuk di antaranya, untuk meningkatkan informasi tentang desa. Namun, yang lebih penting adalah membuka peluang peningkatan perekonomian masyarakat desa.
Misalnya, sambung dia, dengan laman khusus ini setiap desa bisa menyampaikan informasi untuk dikenalkan ke masyarakat luar. Misalnya, meliputi potensi-potensi yang dimiliki desa, tempat wisata, dan keunggulan produk-produk UMKM di desa masing-masing.
Ida menambahkan, dari pantauannya hampir sebagian besar daerah yang telah memiliki website desa, itu hanya menyajikan fitur informasi desa saja. Namun, untuk di Purwakarta website khusus ini dibuat berbeda. Yakni, lebih memperhatikan bagaimana aspek kemanfaatannya bagi desa itu sendiri.
“Dalam Website Desaku, kami juga menyediakan lapak online atau ecommerce. Supaya, masyarakat dapat dengan mudah memasarkan hasil produknya. Adapun untuk pengelolaan Lapak Online di laman tersebut, tanggung jawabnya ada di BUMDES masing-masing.
Ida kembali menambahkan, website Desaku ini merupakan website resmi desa yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Pihaknya berharap, website ini bisa menjadi media bagi pemerintah desa dalam memberikan informasi untuk masyarakat di era keterbukaan publik seperti sekarang ini.
“Kami berharap, kehadiran website ini juga bisa menjadi media pemberdayaan masyarakat desa dengan ikut mengenalkan produk khas dan produk unggulan dari desa masing-masing yang nantinya akan dipasarkan ke dunia luar, karena website desaku ini juga dilengkapi dengan fitur lapak online/Ecommerce.” tambah dia.
Dalam hal ini, pihaknya berpesan, berkembangnya webdesaku ini tergantung dari keaktifan admin atau operator desa dalam mengelolanya dengan selalu mengupdate informasi, serta kontennya. Karena, biar bagaimanapun webdesaku ini membutuhkan strategi-strategi pemasaran yang baik dan benar.
“Tingkatkan strategi pemasaran semenarik mungkin, agar produk yang dipasarkan dapat dengan mudah dikenal dan tersebar banyak orang serta menarik minat masyarakat untuk berbelanja di lapak online website Desaku ini. Kedepannya website Desaku ini bisa meningkatkan layanan dan tata kelola pemerintahan desa yang dapat dirasakan langsung oleh warga desa,” pungkasnya. (Red)