PURWAKARTA, KJ – Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika angkat bicara terkait temuan dugaan campuran biji plastik di dalam beras bantuan untuk PKH yang ada di wilayah Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.
Menurut Anne Ratna, dirinya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Sosial Purwakarta namun hanya ditemukan di satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total penerima sebanyak 34 ribuan KPM PKH.
“Saya dapat laporan adanya di Parakanlima tapi yang melapornya itu dari warga di Desa Sukamaju. Ketika kami kroscek di karung lain enggak ada. Jadi, informasi terakhir hanya ada satu titik temuan,” ujarnya di Kantor Pemda Purwakarta, Kamis (1/10/2020).
Anne Ratna menegaskan penyalur beras bantuan untuk PKH ini ialah Bulog dan bukanlah Pemda Purwakarta melalui Dinas Sosial. Dirinya mengaku sangat prihatin atas kasus ini. “Kalau betul kasusnya seperti itu, saya prihatin karena ini akan berdampak ke warga yang mengonsumsinya. Dan saya berharap jangan ada lagi kasus serupa,” ujarnya.
Ke depan, Anne Ratna meminta kepada pihak Bulog untuk terlebih dahulu mengecek kualitas beras yang hendak disalurkan ke KPM PKH. “Alhamdulillah ketika ada kasus itu langsung dilakukan penggantian berasnya,” kata Anne seraya menegaskan Dinas Sosial tak ada kaitan ketika ada kasus semacam ini lantaran pendistribusian dilakukan oleh pihak Bulog.
“Kami (pemda) hanya ada laporan KPM dari Kemensos. Jadi, kami sebatas administrasi pelaporan dan selebihnya ada di Kemensos juga Bulog,” kata Anne.
Berikut Kronologi dan Langkah Penyelesaian Terkait Dugaan BSB Bercampur Biji Plastik
Pada 29 September 2020 salah satu warga RT.14 RW.05 Desa Parakanlima Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta berinisial AH menemukan beras dari Bantuan Sosial Beras (BSB) yang diduga bercampur biji plastik.
Menurut AH, beras didapatkan dari sang ibu, yang merupakan KPM PKH berinisial Y yang beralamat di RT.01 RW.01 Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani.
Berdasarkan informasi tersebut, tim dari Kantor Bulog Sub Divre Subang bersama sama dengan Korkab PKH, Korcam PKH, dan pendamping PKH Desa Sukamaju melakukan konfirmasi terkait keluhan tersebut pada KPM PKH penerima BSB di Desa Sukamaju.
Menurut pengakuan Y, beras BSB yang diterima sebanyak 30 kg yang terdiri dari 2 karung masing-masing berisi 15 kg. Bahwa yang 1 karung beras yang diterima kualitasnya baik dan sudah habis dikonsumsi, sedangkan 1 karung beras lainnya dengan kondisi yang berbeda. Terdapat butiran plastik, ada campuran ketan, berdebu, dan terdapat batu.
Sementara, pengakuan KPM PKH penerima BSB lainnya di lokasi tersebut bahwa beras yang mereka terima sebanyak 30 kg seluruhnya berkualitas baik dan telah dikonsumsi serta tidak ada keluhan. Menurut mereka kualitas beras yg diterima lebih baik dan berbeda dengan 1 karung beras BSB yang diterima Y.
Berdasarkan hasil klarifikasi kepada Korkab PKH dan Pendamping PKH Desa Sukamaju bahwa dari 10 KPM PKH penerima beras BSB di RT.01 RW.01 tidak ada keluhan lain terkait kualitas beras BSB yang diterima KPM PKH di daerah tersebut.
Dan terhadap hal tersebut pihak Bulog telah meminta sampel sebagian beras yang diterima KPM PKH di daerah tersebut. Kemudian dilakukan penggantian beras BSB sebanyak 2 karung 15 kg kepada para KPM PKH sebagai pengganti beras sampel yang diambil pihak Bulog Subang. (hms)