BANDUNG, KJ – Sebanyak 100 pengusaha kuliner “unjuk rasa” menghidangkan menu andalannya di Pendopo Kota Bandung, Senin (11/11/2019) malam. Mereka adalah anak muda Kota Bandung hasil seleksi Bandung Economic Empowerment Centre (BEEC).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyempatkan diri berkeliling untuk mencicipi sejumlah sajian para pengusaha tersebut. Selain mencicipi, Oded juga memberikan penilaian.
“Ini seleksi nanti yang bagus akan dibantu BEEC untuk market dan promosinya. Kita bantu pemasaran dan ditambah oleh Bank Bandung untuk permodalan, karena mereka sudah bagus,” jelasnya.
“Kemarin yang sudah diseleksi 300, tapi saya minta 100 (pengusaha) saja yang di sini. Karena kalau di sini (Pendopo) tidak muat. Sisanya, nanti bulan depan. Jadi mereka juga harus dapat giliran,” kata Oded.
Oded mengatakan, BEEC menjadi wujud program rancangannya bersama Yana Mulyana dalam menciptakan visi Bandung Unggul. Yakni pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat Kota Bandung agar lebih berkualitas, dalam hal ini lebih spesifik pada sektor ekonomi.
“Saya ingin membentuk sebuah komunitas yang dapat mewujudkan visi saya Bandung unggul, selebihnya nyaman, sejahtera dan agamis dan ini sekarang sudah ada BEEC. Kemarin pelatihan energi terbarukan dan lampu hemat energy, sekarang di kuliner,” terangnya.
Sementara itu, Ketua BEEC, Ujang Koswara alias Uko menyatakan, komunitas dari sektor lainnya juga bakal segera diakomodir. Misi utamanya yakni meningkatkan produktivitas masyarakat Kota Bandung, khususnya bagi para pemuda.
“BEEC mengajak warga Bandung sebagai pemain bukan hanya penonton. Bagaimana kita menciptakan budaya produktif bukan hanya konsumtif. Pemuda Bandung mempunyai hasil karya yang diapresiasi oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Uko.
Selain menjajakan produk kuliner, dalam kesempatan tersebut BEEC juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT. Hipo Bisnis Manajemen (HBM) untuk menampung hasil karya BEEC. Saat ini, PT. HBM sudah memesan 5.000 buah lampu Listrik Mandiri Rakyat (Limar).
“Untuk memenuhi pesanan 5.000 buah tersebut setidaknya membutuhkan 200 orang SDM untuk membuatnya,” ujarnya.
Penandatanganan MoU juga dilakukan antara PT.HBM dengan lima perguruan tinggi. Kelima perguruan tinggi tersebu yaitu Universitas Parahyangan, Universitas Maranatha, Universitas Pasundan, Universitas Komputer Indonesia dan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. Kerja sama ini dalam rangka memfasilitasi mahasiwa unggulan untuk ikut magang atau bahkan bekerja di PT. HBM. (AS)