Firman Adam: Agar Tidak Terjadi Kekosongan Perlu Dilantik Kepsek Secara Definitive

Pendidikan
BANDUNG, KJ – Untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLBN yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota se-Jabar, Pemerintah Provinsi Jabar melantik sebanyak 166 kepala sekolah. Pelantikan dan pengambilan sumpah sendiri dipimpin langsung Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, di Aula Ki Hajar Dewantara, Disdik Jabar, Selasa (20/3/18).

“Sampai minggu kedua bulan Maret 2018 ini, cukup banyak kepala sekolah yang telah memasuki masa pensiun. Untuk itu agar tidak terjadi kekosongan, maka perlu segera diangkat dan dilantik secara definitive beberapa kepala sekolah agar tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Firman Adam usai acara.

Ditambahkannya, bila sampai bulan April, Mei dan Juni ada kepala sekolah yang memasuki masa pensiun, maka perlu segera dilantik pelaksana tugas (Plt) kepsek. Plt kepsek tersebut dilantik sambil menunggu proses pelantikan kepsek definitif.

“Namun, walaupun kepseknya masih Plt, tapi dibolehkan untuk penandatanganan surat, baik Surat Keterangan Kelulusan, Ijazah ataupun NEM. Jadi tidak akan menghambat proses belajar mengajar. Kalau dulu, hal itu memang tidak boleh,” ujar Firman Adam.

Menyoal persiapan Disdik Jabar dalam menghadapi Ujian Sekolah Berstandar Nasinal (USBN) dan UN SMA, SMK dan MAN di tahun 2018, dijelaskan Firman, pihaknya telah mempersiapkannya secara maksimal, baik terkait sarana maupun prasarananya.

Bahkan, diakuinya, pihak sekolah (guru dan peserta) telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan simulasi, diantaranya pendalaman mata pelajaraan (pemantapan), membahas soal-soal UN tahun lalu yang langsung dikerjakan melalui komputer.

“Kenapa pembahasan bank soal dikerjakan langsung di komputer, karena tahun ini 100 persen sekolah SMA Negeri/ Swasta, SMK Negeri/Swasta dan MAN se-Jabar menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), jadi tahun ini tidak ada lagi sekolah menggunakan kertas pensil dalam menjawab soal UN,” terangnya.

Akan tetapi, dipaparkannya, bagi sekolah yang belum memiliki perangkat komputer yang memadai, tentunya dapat bekerjasama dengan sekolah yang telah memiliki fasilitas komputer atau sebagai penyelenggara UN mandiri.

“Atau bisa juga siswanya ikuti UN ke sekolah yang memiliki fasilitas komputer atau bisa pula teknisnya komputernya yang dipinjam. Bahkan dalam hal ini dibolehkan siswa membawa laptop sendiri,” paparnya.

Adapun menanggapi target penerapan UNBK di seluruh sekolah SMA-SMK Negeri maupun Swasta dan MAN, dijelaskan Firman Adam, bahwa secara persentase pada tahun 2018 penerapan UNBK harus mencapai 100 persen, sebab pada tahun lalu sudah mencapai 84 persen, dan semua berbasis computer. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *